Labfor Polda Sumut Olah TKP Pasar Tingkat Berastagi, Kapolres Karo: Menyelidiki Penyebab Kebakaran
Petunjuk7.com - Pasca peristiwa kebakaran yang menghanguskan ratusan kios para pedagang dan sejumlah rumah milik beberapa warga di Pajak Tingkat Berastagi, pada Selasa (17/11/2020) sekitar Pukul 01: 30 WIB, saat ini Tim Laboratorium Forensik Polisi Daerah Sumatera Utara (Labfor Polda Sumut) tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Olah TKP tersebut, guna mengetahui penyebab kebakaran yang merugikan warga hingge mencapai miliaran rupiah.
Kapolres Tanah Karo, AKBP Yustinus Setyo Indriyono kepada wartawan, Selasa (18/11/2020) membenarkan bahwa Tim Labfor Polda Sumut diterjunkan untuk melakukan olah TKP tersebut.
“Ada ratusan kios dan 7 rumah warga yang ludes dalam kebakaran yang terjadi dini hari tadi . Itukan satu los, kios - kiosnya banyak. Kita sudah meminta Tim Labfor Poldasu turun untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara. Ini sebagai proses tindak lanjut menyelidiki penyebab kebakaran pasar tersebut," ujarnya.
"Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan anggota kita dilapangan. Untuk memastikan kita belum bisa kita pastikan, kita tunggu hasil Labfor yang masih sedang berlangsung saat ini. Dan kita juga akan mengambil atau meminta sejumlah keterangan dari sejumlah saksi atau pihak lainnya. Untuk sejumlah bb (barang bukti) sudah kita amankan. Dan saat ini lokasi sudah kita beri garis polisi," ungkap AKBP Yustinus Setyo Indriyono.
Langkah Kongkrit
Ditempat terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Karo, Dody Sinuhaji meminta Pemerintah Kabupaten Tanah Karo segera melakukan langkah kongkrit untuk mengatasi penderitaan para pedagang yang menjadi korban kebakaran menghuni 535 kios di Pasar Tingkat Berastagi. Apalagi, sebutnya kerugian material ditasir mencapai miliaran rupiah.
"Kejadian ini berdampak pada kehilangan pekerjaan serta harus mencari tempat usaha yang baru bagi pedagang itu. Kita berharap hal ini menjadi perhatian Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Karo," ungkap Dodi ketika dimintai wartawan tanggapannya yang dihubungi melalui via ponselnya, Selasa (18/11/2020).
"Kita juga berharap agar para pedagang saat ini bagaimana pedagang dapat berjualan dengan nyaman. Sehingga dapat berdagang kembali untuk mencukupi kebutuhan dan keluarganya," tuturnya.
Dodi mengatakan, Pemkab Karo dalam mencari tempat untuk berjualan harus tepat, terlebih dahulu berkoordinasi dengan pedagang yang menjadi korban kebakaran.
Sebab, sebutnya, dengan mengupayakan tempat berjualan sementara yang direncanakan diadakan di atas gedung Pusat Pasar lama di Jalan Perniagaan Berastagi, jaraknya tidak jauh dari lokasi kebakaran serta di seputaran Jalan Veteran Berastagi dengan membuat tenda - tenda darurat untuk berdagang.
"Juga perlu skala prioritas diberikan bantuan sosial berdasarkan regulasi dengan jumlah pedagang yang terimbas kebakaran jumlahnya 538 pedagang dan rumah penduduk yang terbakar lima unit," ungkap anggota DPRD Kabupaten Karo tersebut.
Pantauan wartawan dilapangan, saat ini para pedagang yang menjadi korban kebakaran tersebut terus beraktifitas. Mereka menggunakan bahu jalan disekitar pusing kios untuk terus bertahan hidup untuk terus berdagang.
Tampak juga sejumlah pedagang yang menjadi korban mengharapkan agar pemerintah secepatnya melakukan relokasi atau pembenahan pasar yang hangus terbakar itu. (KS).