Seorang Petani Desa Korpri Heran Harga Cabe Merah Turun, Ini Kata Kadisperindag Karo
Petunjuk7.com - Seorang petani cabe merah di Desa Korpri, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra mengeluh soal harga cabe.
Pasalnya, harga jual dipasaran "terjun bebas". Karena sebelumnya, dijual seharga Rp 20 ribu/Kg. Namun, sejak sepekan lalu, harganya turun menjadi Rp9 ribu/Kg.
Meski, dilihat dari sisi kualitas cabe merah yang dijualnya memiliki keunggulan, sehingga menduga ada "permainan" harga.
"Permintaan pasar juga cukup baik. Terbukti, pembelian di tingkat petani sama seperti sebelum harga anjlok.
Lalu apa yang membuat harga cabe ini anjlok. Saya heran,” sebut petani cabe Desa Korpri yang bernama Junati Br Purba (47) kepada www.petunjuk7.com, Senin (7/1/2019) disela - sela memanen cabenya.
Juniati mengaku heran atas turunya harga cabe merah. Sebab, katanya dari sisi kualitas, tidak ada penurunan. Bahkan, kualitas cabe merahnya cukup bagus. Apalagi, kondisi cuaca mendukung yang saat ini tergolong normal. Tentu, membuat kualitas cabe terjamin.
Wanita yang sudah menanam cabe sejak beberapa tahun silam ini menilai ada "permainan" harga.
Akan tetapi, dia tidak menjelaskan soal "permainan" tersebut (?).
Sehingga Juniati berharap agar pemerintah mengawasi stabilitas harga cabe merah.
”Kalau harga anjlok, kami sebagai petani bisa rugi,” ketusnya.
Junati menambahkan, bahwa sebagai petani tidak muluk-muluk meminta harga cabe merah harus tinggi.
"Kasihan masyarakat yang membeli jika harga cabe mahal. Tetapi, minimal tidak turun drastis dari harga sebelumnya," tutur Juniati seraya memberi gambaran bahwa petani bernapas lega jika harga cabe berada di kisaran Rp20 ribu – Rp 15/Kg.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupten Karo Almina Bangun, saat dimintai tanggapannya terkait masalah tersebut kepada www.petunjuk7.com, Senin (7/1/2019) melalui via ponsel, mengaku, harga cabe merah mengalami turun harga, akan tetapi terjadi pada beberapa bulan lalu.
"Pernah saya usulkan kepada investor di Jakarta agar dibuat pabrik saus cabe - tomat di Kabupaten Karo ini. Tapi beliau berpesan, kalau kita buat pun nanti pabrik saus cabe - tomat di Kabupaten Karo, kita masih kalah saing dengan produsen yang lebih besar. Sehingga mereka masih mempertimbangkan usulan," kata Almina Bangun yang ingin membantu para petani cabe dan tomat agar harganya tidak terlalu anjlok. (KS).