LAM Riau Merasa Tak Ada 'Tersandra' Karena Pemberian Gelar Adat Untuk Jokowi
Petunjuk7.com - Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Syahril Abubakar bantah isu-isu miring yang melatar belakangi pemberian gelar gelar adat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Datuk Syahril, baik secara pribadi mau pun atas nama LAM Riau, merasa tak ada yang 'tersandra' karena apa pun.
Menurut Syahril, adanya stigma dimasyarakat yang menyebutkan karena adanya barter kepentingan, tidaklah benar. LAM dalam memberikan gelar adat kepada orang nomor satu di Riau tersebut sudah melalui proses dan pertimbangan.
"Tidak, tidak benar. Tidak ada yang disandra dan apa yang disandra. Inikan semuanya sudah melalui proses dan pertimbangan," kata Datuk Syahril, Jumat (14/12/18).
Datuk Syahril bahkan mengatakan, pemberian gelar adat kepada Jokowi tersebut justru karena dinilai telah berjasa kepada Riau. Setidaknya, ada poin yang menjadi bahan pertimbangan kenapa gelar adat tersebut diberikan.
Yakni pertama, Riau bebas asap dianggap tidak terlepas dari kebijakan Jokowi selaku Presiden. Kedua, Peraturan Presiden (Perpres) RI nomor 86 tahun 2018 tentang pelaksanaan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) membuka peluang yang luas bagi masyarakat adat Melayu Riau untuk mengurus pengakuan berbentuk sertifikat milik bersama atas nama adat.
Ketiga, Intruksi Presiden tentang penundaan dan evaluasi perizinan perkebunan kelapa sawit serta peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit ini memberi peluang pada masyarakat adat Melayu Riau mengambil peran dalam pengembalian haknya atas hutan adat.
Keempat, Blok Rokan yang awalnya dikuasai perusahaan asing, kemudian dinasionalisasi dikelola Pertamina juga jadi pertimbangan. Pasalnya, dalam alih kelola itu, Riau berhak mendapatkan 10 persen Participating Interest (PI) kepada Riau.
Kelima, adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) di Riau seperti pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai, pembangkit listrik, juga jadi pertimbangan. Keenam, realisasi TORA, perhutanan sosial, embarkasi haji antara, juga dianggap tak terlepas jasa Jokowi.
Ada pun untuk pemberian gelar, digelar besok pagi di Gedung LAM Riau. Jokowi diberikan gelar sebagai Datuk Seri Setia Amanah Negara. (Rij/MCR).