MENU TUTUP

Jelang Natal, Ini Cerita Pedagang di Berastagi dan Kabanjahe yang Sepi Pembeli

Senin, 10 Desember 2018 | 20:51:24 WIB Dibaca : 3212 Kali
Jelang Natal, Ini Cerita Pedagang di Berastagi dan Kabanjahe yang Sepi Pembeli Kondisi pasar Brastagi yang sepi pembeli, Senin (10/12/2018). Foto:KS
Loading...

Petunjuk.com - Para pedagang di Pasar Brastagi dan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, mengaku sepi pembeli pada minggu kedua memasuki bulan Natal 2018. 

Demikian disampaikan Eti Br Tarigan kepada www.petunjuk7.com, Senin (10/12/2018). Eti yang menjual sepatu dan busana khusus wanita ini mengaku membeli dagangannya dari grosir yang saat ini harganya merangkak naik. Ditengah naiknya harga, para pembeli pun kian sepi.

Padahal, katanya, biasanya kala memasuki bulan Natal merupakan berkah baginya.

"Begini saja. Pada belanjanya (dari toko grosir) naik, yang belanja (pembeli) tidak ada, bagaimana ceritanya," ujarnya kepada www.petunjuk.com , Senin (10/12/2018) sore.

Eti yang berjualan bersama beberapa sanak keluarga mengatakan, kini kompleks  pasar Brastagi  semakin sepi. Tak hanya sepi pembeli, tapi juga sepi pedagangnya.

"Begini saja. Coba naik ke atas (lantai II pajak-red). Bisa main bola di atas. Saking sepinya pembeli dan tak banyak pedagang lagi yang berjualan," ungkap Eti seraya menunjuk kearah lantai II lokasi para pedagang yang lainnya.

Eti yang berjualan bersama beberapa sanak keluarganya ini mengungkapkan, saat ini kompleks  pasar Brastagi  semakin sepi. Tak hanya sepi pembeli, tetapi juga
mulai sepi para pedagangnya.

"Kalau harga pasti naik dibandingkan tahun lalu. Kita kan beli dari orang, bedanya Rp10.000 dengan harga beli. Kalau di grosir naik, kita naik," jelas Eti.

Tak hanya Eti yang mengalami sepi pembeli di pasar Berastagi. Heder Ginting seorang pedagang asesoris sejenis pernak - pernik yang membuka dagangannya di Pasar Kabanjahe juga mengalami kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi.

Heder mengaku minggu kedua bulan Natal tempatnya tidak ramai pembeli sejak pagi. Namun, Heder tidak tahu penyebabnya kenapa sepi pembeli.

"Tahun - tahun dulu juga ya sama saja, sepi. Mungkin hari pertama bulan Natal. Lebih banyak saat merayakan Natal daripada membeli baju atau pernak pernik ini," ungkap Heder yang berharap kelak hari - hari kedepannya keadaan berbalik dan pembeli ramai datang mengunjungi tempat jualannya, untuk membeli parsel dan hiasan rumah  yang dijualnya seharga Rp 70.000 hingga Rp 100.000 yang dijualnya kepada www.petunjuk7.com, Senin (10/12/2018.

Pantauan www.petunjuk.com di dua pasar tersebut sejak Pukul 11: 30 WIB, terlihat tidak seberapa pembeli yang datang.

Memang, ada yang datang. Tetapi, sesekali pembeli datang, hanya sekedar bertanya untuk menawar harga yang dijual para pedagang. Lantas, berangsur pergi meninggalkan pedagang.

Begitulah kondisinya. Pembeli hanya sekedar bertanya harga bukan untuk membeli. Tampak, lorong - lorong pasar pun kosong melompong sepi pengunjung atau pembeli.

Selain itu, tampak para pedagang ada yang tidur - tiduran ditempat dagangannya. Dan ada juga yang mengisi waktu dengan menonton video dilaman Youtube dan bercengkrama sesama pedagang. (KS).





 

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si