Aksi APMP-KTM di Jalan Lintas Bono: Mobil Angkut Sawit Milik Johan Disuruh Putar Arah
Petunjuk7.com - Kembali ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda dan Masyarakat Peduli Kelurahan Teluk Meranti (APMP-KTM) melakukan aksi damai di Jalan Lintas Bono - Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Sabtu (28/4).
Aksi APMP - KTM tersebut menyuruh para supir yang mengangkut muatan sawit milik seorang pengusaha bernama Johan agar memutar, untuk tidak melintas di jalan tersebut, lantaran tuntuntan mereka belum terpenuhi.
Atas suruhan massa tersebut, para supir memutar arah. Dan, muatan sawit akan dibawa ke pabrik kelapa sawit PT. MAL, tertunda.
Pasalnya, aksi yang dilakukan oleh pemuda dan masyarakat ini adalah bentuk kekecewaan terhadap perkebunan kelapa sawit di kawasan Kelurahan Teluk Meranti yang tidak ada memberikan berkontribusi untuk putra daerah.
"Yang menjadi tuntutan kami kepada perkebunan kelapa sawit milik Johan ini adalah terkait tidak ada niat perkebunan untuk memberikan peluang kerja dan bermitra dengan pemuda dan masyarakat tempatan," ungkap Koordinator Lapangan Hengki Bono kepada www.petunjuk7.com, Sabtu (28/4).
Hengki, mengharapkan kepada pihak perkebunan agar yang datang untuk mengadakan mediasi.
"Untuk mediasi harusnya datang pimpinan perkebunan bukan perwakilan, " cetusnya.
Hengki mengaku sudah ada perwakilan pihak perkebunan melakukan mediasi dengan pemuda dan masyarakat berlangsung beberapa kali ini.
"Hanya perwakilannya yang datang sehingga tidak ada mendapatkan titik temunya. Yang kami mau datang untuk mediasi adalah pimpinan sehingga tahu apa yang menjadi tuntutan kami, bukan dengan cara mendatangkan perwakilannya dari kuasa hukum," kata Hengki.
Hengki menegaskan kepada pihak perkebunan. "Kalau tidak ada etikad baik maka, mobil angkutannya tidak boleh melintas di wilayah Kelurahan Teluk Meranti. Kalau memang tidak ada etikad baik pihak perkebunan kepada kami, maka jangan sekali-kali melintas diwilayah kami. Pokoknya mobil angkutan kelapa sawit yang melintasi wilayah kami tetap kami suruh putar arah lagi," sebut Hengki.
Senada Hengki, Ketua Pemuda Kelurahan Teluk Meranti Marzon Putra mengatakan, supaya ada titik temu atas permasalahan tersebut.
"Klau tidak ada kejelasan dan kesepakatan antara dua belah pihak maka angkutan perkebunan tidak di benarkan melintas di wilayah Kelurahan Teluk Meranti," tuturnya.
"Jika belum ada kesepakatan dari pihak kebun Nohan dengan Pemuda dan masyarakat Kelurahan Teluk Meranti jangan harap angkutan kelapa sawit miliknya melintasi atau mela
ewati wilayah Jalan di Kelurahan Teluk Meranti," tegas Marzon.
Dijelaskan Marzon, sesuai dengan lampiran notulen kesepakatan pada waktu mediasi Senin, 16 April 2018 bertempat di kantor Pariwisata menerangkan.
"Apabila tidak ada kesepakatan maka mobil angkutan kelapa sawit tidak boleh melintas di wilayah Kelurahan Teluk Meranti dan pertemuan kedua dengan pihak perkebunana di lanjutkan pada 25/04/2018 tidak ada kesepakatan alias dadlock," bebernya.
Untuk diketahui, aksi ini sebelumnya sudah dilakukan pada tanggal 5 April 2018. Karena belum ada penyelesaian antara masyarakat dengan pihak perkebunan milik Johan. (Endri.L).