MENU TUTUP

Guru Tetap 1 Orang dan 12 Guru Non Honor, Mengajar di SMPN 4 Tapung Hulu Prioritas

Jumat, 26 Januari 2018 | 20:30:43 WIB Dibaca : 3235 Kali
Guru Tetap 1 Orang dan 12 Guru Non Honor, Mengajar di SMPN 4 Tapung Hulu Prioritas Foto:Republiknews.com
Loading...

Kampar - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 4) Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau saat ini hanya memiliki satu orang yang menjabat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dari tiga belas jumlah guru. Dua belas (12) orang masih berstatus non honor. Meskipun begitu, proses mengajar tetap menjadi prioritas.

Ini diungkapkan Kepala SMPN 4 Pharada Kresna kepada www.petunjuk7.com, Jumat (26/1). Ia mengaku, selain status guru yang masih non honor, fasilitas lingkungan di sekolah tersebut, seperti pagar sekolah, dan penambahan ruang belajar masih kurang karena gedung sekolah jumlahnya sembilan (9) ruangan.

"Ruang belajar kami ada lima saat ini. Cuma room belajar ada sembilan (9).
Jadi kondisinya dua kelas itu tambahannya kami pakai untuk satu ruangan untuk Majelis Guru dan satu ruangan untuk Kepala Sekolah. Kemudian dua ruangan untuk murid kelas sore," sebut Pharada Kresna.

Pharada Kresna mengatakan, SMPN 4 sebelum menjadi status negeri, pada tahun 2006 bernama LPM Suka Makmur.

"SK sekolah ini resmi tahun 2013," terangnya.

Ia berharap status para guru non honor agar diangkat menjadi guru tetap.

ini sekolah sknya 2013, 2006 mereka audah disini. Waktu itu swkolaLPM Suka Makmur LPM Suka Makmur. Kalau sudah honor mereka tidak kemana mana lagi. Jadi,

"Disini ada 4 empat Sekolah Dasar (SD) 026, 027, 028 032 muridnya semuanya mengarah ke kita. Makanya, sementara dengan peraturan baru, sekarang kan room belajar itu tidak boleh melebihi 32 orang murid. Jadi, untuk memecahkan satu lokal, itu menjadi 90 orang room belajar 260 orang," tuturnya.

Kalau biasanya bisa 45 orang murid room belajar. Sekarang gk bisa lagi. Sanksinya apa? dana bos gk dibayarkan. Room belnya kurang. Jadi kita membuat kelas sore," bebernya.

Akses Jalan

SMPN 4 merupakan sekolah pinggiran, yang menjadi perhatian bagi siswa/siswi adalah masalah akses jalan. Karena kata Pharada Kresna, saat musim hujan menjadi becek dan musim panas menjadi berdebu.

"Jalan ke sekolah namanya Jalan Kampung Baru jaraknya 7 KM. Semuanya 15 KM. Kalau panas debu. Kalau hujan becek. Kita bicara anak tentang sekolah, debunya kasian..Listrik sekolah tahun kemarin sudah masuk dan internetnya sudah ada," tandasnya. (Rij).






Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Saat Hendak Mandi Disungai, Barus Ditemukan Meninggal Di Sungai Lau Kersik Desa Singa

2

Warga Desa Kem - Kem Yang Hanyut Terbawa Arus Sungai Sudah Ditemukan Di Lau Gunung Dairi, Danramil 08/TB : Korban Sudah Diserahkan Kepada Keluarganya

3

Untuk Menyemarakkan Semi Final AFC U23, Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman Bersama Forkopimda Gelar Nobar

4

Klinik Pratama Kelsina Kasih Berastagi Jalani Survei Akreditasi dari komite akreditasi kesehatan pratama dan Pelayanan Kesehatan Paripurna

5

Deklarasi Berastagi Pemuka dan Pemerhati Masyarakat Karo Gerakan Karo Erdilo Brigjen Pol Purn Dr dr Antonius Ginting SP.OG, M.Kes