Pengadaian Pekanbaru Salur Dana Rp100milliar ke Masyarakat Sepanjang 2017

Pekanbaru- Kepala Kantor Wilayah Pengadaian (Persero) Kota Pekanbaru Saiful mengatakan, bantuan dana yang disalurkan kepada masyarakat saat ini mencapai Rp100miliar sepanjang tahun 2017.

"Kalau bantuan dana yang disalurkan hampir 100 miliar lah keseluruhannya. Kami memiliki 10 unit pelayanan di Kota Pekanbaru. Iya 100 miliaran lah," tutur Saiful kepada www.petunjuk7.com, diruang kerjanya Jalan Jendral Sudirman Kota Pekanbaru, (21 /12).

Sebab, pegadaian saat ini ada memiliki berbagai macam produk - produk pegadaian konvensional, gadai Syariah, investasi emas, pembiayaan haji, pembiayaan usaha, pembiayaan naik haji dan serta ada jasa taksiran, jasa titipan untuk masyarakat.

"Jadi disini produk kita itu banyak. Jadi gadai bukan gadai aja. Banyak produk disitu. Iya pembiayaan haji, kami bisa dan pembiayaan roda dua dan empat untuk karyawan, kami juga bisa. Sekktor usaha mikro kami juga bisa. Jadi bicara konteks pegadaian itu luas, bukan orang kepepet terus gadai, bukan begitu," sebutnya.

Syaiful menjelaskan, yang harus dirubah adalah presepsi masyarakat terhadap pegadaian itu sendiri. Karena masyarakat sering berpikir sistim gadai itu datang bawa barang.

"Oh tidak. Kita ada konteks aturannya kok dari perusahaan kita," tutur Saiful.

Untuk memperluas informasi, pihak Pengadaian sering melakukan literisasi ke berbagai tempat yakni: Go to kampus, Go to school, Go to kantor dan ketempat Pendidikan Anak Usia Dini dan ke berbagai tempat lainnya.

"Dengan literisasi itu yang akan kami beritahukan lengkap tentang program pegadaian itu lebih detil. Itulah tugas kita, karena inikan Badan Usaha Milik Negara, " ucapnya.

Ekonomi Masyarakat

Terkait misi Pengadaian, Saiful mengungkapkan demi membangun perekonomian masyarakat, untuk menjalankan produk dari Pegadaian.

"Baik itu dari aspek masyarakat menengah keatas, dan menengah kebawah. Dan itulah misi kami pihak Pegadaian dan pihak pemerintah sesuai aturan - aturan," cetus Syaiful.

"Dan dari segi macam macam produk produk tadilah yang mengadopsi bagaimana masyarakat tadi berdaya dari segi ekonomi dan berinvestasi kedepannya," urainya.

Saiful menerangkan bagaimana syarat - syarat peminjaman di Pegadaian.

"Iya tergantung. Misal gadai biasa. Bawa kartu tanda penduduk asli, dan cek unit barang.Iya itu saja.Tapi kalau gadai emas, emasnya kita cek, beratnya berapa, karatnya berapa, nanti tampilannya itukan sudah masuk. Kan kita online diseluruh Indonesia. Jadi pergerakannya itu dinamis dan memberikan pembiayaan yang dinamis juga. Aman cepat, tepat dan terpercaya," paparnya.

Untuk bunga peminjaman di Pengadaian yang dikenakan saat ini variatif tergantung pariative, tergantung produk.

"Kalau untuk Kredit Cepat Aman (KCA) cuma dikenakan bunga 1,15%. Dan kalau minjam diatas Rp20 juta bunga hanya 1% /15 hari. Dan untuk peminjaman sektor mikro hanya 1% saja dan juga untuk peminjam roda dua dan empat dikenakan 1% juga," sebutnya.

Tentang bagaimana proses dan prosedur penyitaan saat si peminjaman telat melakukan pembayaran kepada pegadaian.

"Iya tergantung. Misal, gadai biasa nih, kalau jatuh tempo pembayaran, kita akan lakukan peneleponan terlebih dahulu. Kita akan suruh datang kekantor.Tapi apabila juga tak ada tanggapan dari si peminjam, mau tak mau kita lakukan eksekusi. Setelah itu akan dilakukan pelelangan," bebernya.

Namun untuk eksekusi dan pelelangan yang dilakukan oleh pihak pegadaian kata Syairul tidak menjadi suatu kebanggaan.

"Sebenarnya itu bukan suatu kebanggaan bagi kami. Tapi bagaimana lah. Memang yang dieksekusi itu tidak sampai 1%. Tapi kalau lebih dari satu persen, kami juga yang ditegur oleh pemerintah. Jadi disitulah kami berkewajiban mengembalikan bunga dan pokoknya kepada pemerintah. Jadi bukan suatu kebanggaan bagi kami melakukan eksekusi dan pelelangan," tutup Syaiful. (Resi Agus.S).