Era Teknologi Nyaman Belanja Online atau Konvensional? Arif: Konsumen Harus Teliti Membeli
Pekanbaru - Pemilik usaha kios sablon "The mother's screen" printing konveksi Arif (29) memberikan tips tips agar tidak mudah tertipu saat transaksi untuk belanja barang via online atau internet.
Karena kata Arif saat ini seiring dan semakin berkembangnya usaha - usaha jualan barang beralih menjajakan barang sistim online saat ini semakin hari semakin pesat
"Semua itu tidak bisa dipungkiri karena untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sangat tinggi,saat ini, dan juga persaingan usaha yang semakin sengit," kata Arif kepada www.petunjuk7.com, saat itu diwawanca berada di dikiosnya di Jalan Harapan Raya, Kota Pekanbaru, Kamis (14/12).
Arif menjelaskan, untuk melihat segala jenis produk barang sangat mudah di akses atau dapat diunggah dan diakses melalui teknologi internet: Facebook, Twitter, Onstagram dan toko toko online lainnya.
"Konsumen bisa langsung dengan mudah melihat dan memilih jenis barang barang baru melalui Internet atau media sosial," tutur Arif.
Meskipun begitu, terang Arif tentu konsumen dituntut harus lebih jeli dan berhati - hati dalam setiap memilih barang barang melalui internet yang ingin dibeli.
"Karena tidak menutup kemungkin apabila kita tidak jeli dan hati hati, maka kita bisa saja tertipu," sebutnya.
Arif mengaku membuka usaha sablon konveksi yang sudah dua tahun. Dia terakhir memulai usahannya kala itu kadang menanggapi maraknya mengenai pembeli barang barang online yang tertipu saat ini.
"Terkadang saya juga kasihan mendengar ada yang tertipu saat transaksi biaya jual beli online. Uang sudah dikirim tapi barang yg diinginkan tak kunjung datang jua," ungkap Arif
Dengan seiring maraknya terjadi penipuan transaksi pembelian barang barang online saat ini, Arif menjelaskan tips (cara) agar konsumen atau pembeli tidak tertipu saat hendak membeli barang barang melalui internet.
"Iya. Sebenarnya begini, mudah saja. Kalau pembeli hendak mau membeli barang - barang online yang ada di postingan, baik itu di Facebook, Instagram, Twitter dan lain - lain. Kan pasti akan tertera nomor handpone nya si penjual," katanya.
"Hahaha... Disitu pembeli tinggal masukan aja nomor handphone sipenjual barang online itu ke google pencarian. Dari nomor itu, pembeli masukkan lah, maka pembeli tahu apa kegiatan sehari - hari si penjual barang. Kalau memang (dia) sipenjual memang kegiatannya jual beli barang online pasti akan kelihatan di google pencarian. Tinggal klik aja gambar google. Misalnya dia usaha jual baju kaos online. Pasti nampak di gambar google pencarian kaos kaos yang dia posting. " Jelasnya.
Arif menerangkan, "Tapi kalau si pembeli sudah memasukkan nomor handphone penjual ke google pencarian, tapi balasan pihak google pencarian membalas penelusuran Anda tidak cocok dengan dokumen apapun. Menutup kemungkinan itu patut diwaspadai, bukan tidak mungkin apabila si pembeli tetap akan melanjutkan transaksi pembelian barang online akan dapat tertipu. Karena nomor handphone itu tidak terdaftar sebagai penjual barang online. Kalau terdaftar, pasti akan dilihat. Apabila nomor handphonenya searching di google bahwa dia penjual barang barang online," ujar Arif.
Arif menyarankan, supaya tidak muncul keraguan sebaiknya meminta fotcopy kartu tanda penduduk (KTP) dan background barang yang mau dijual si penjual. Kemudian kata Arif, mengecek cek NIK KTP asli si penjual di google.
"Saya rasa itu saja sudah cukup untuk menghindari pembeli tertipu," ungkapnya.
Arif menambahkan, bagaimanapun untuk lebih meyakinkan para konsumen memang lebih aman membeli melalui toko konvensional daripada membeli sesuatu kebutuhan atau barang melalui internet.
"Tapi gimana pun, tetap toko konvensional lebih aman, dibandingkan dengan jual barang barang online.
"Karena kalau toko konvensional kita lebih puas, bisa melihat barangnya langsung transaksi langsung dengan si pemilik toko.Paling utama jauh dari penipuan pastinya". Tutupnya. (Agus Sinaga)