MENU TUTUP

Awas! RSUD Tangerang Rawat 30 Pasien, 2 Meninggal Karena Wabah Difteri

Selasa, 05 Desember 2017 | 23:25:37 WIB Dibaca : 2014 Kali
Awas! RSUD Tangerang Rawat 30 Pasien, 2 Meninggal Karena Wabah Difteri Difteri Masih Bercokol di Ibu Kota. Foto:Tempo.co
Loading...

 Tangerang - Sepanjang Agustus-November 2017, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang telah merawat tigapuluh 30 pasien difteri dan dua (2) diantaranya meninggal dunia.

"Pasien meninggal dari Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang satu dari Desa Rawa Rengas dan satu dari Rawa Jati," ujar Kepala Bagian Humas RSUD Kabupaten Tangerang Ade Yudi Firmansyah kepada Tempo, Selasa (5/11).

Dua pasien meninggal, kata Ade, terjadi pada akhir Oktober lalu. Ade mengatakan, 30 pasien tersebut dirawat di ruang isolasi khusus RSUD Kabupaten Tangerang. Dari 30 pasien itu, kata dia, sebagian besar sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

" Saat ini yang masih dirawat sebanyak 8 pasien," katanya.

Ade mengatakan RSUD Kabupaten Tangerang telah menjadi ruang sakit rujukan difteri untuk wilayah Provinsi Banten. Oleh karena itu, kata dia, pasien bukan hanya dari wilayah Kabupaten Tangerang saja, tapi ada juga datang dari Serang, Pandeglang, Lebak." Kami juga merawat pasien dari Jakarta dan Depok," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desriana tidak menanggapi pesan pendek dan telepon ketika Tempo mencoba mengkonfirmasi terkait wabah Difteri yang menewaskan warga Kabupaten Tangerang tersebut.

Kementerian Kesehatan menyebutkan, dalam kurun Oktober-November 2017, ada 11 provinsi yang melaporkan kejadian luar biasa difteri.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi mengimbau masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker bila sedang batuk, serta segera berobat ke pelayanan kesehatan terdekat jika ada anggota keluarga yang mengalami demam disertai nyeri menelan, terutama jika didapatkan selaput putih keabu-abuan di tenggorokan.

“Masyarakat perlu mendukung dan bersikap kooperatif jika di tempat tinggalnya diadakan ORI (outbreak response immunization) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota setempat,” katanya dalam keterangan pers.

Difteri merupakan penyakit yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan kuman Corynebacterium diptheriae. Berikut ini beberapa gejala difteri yang perlu diwaspadai. 

1. Demam yang tidak begitu tinggi, sekitar 38 derajat Celsius. 

2. Muncul pseudomembran atau selaput di tenggorokan berwarna putih keabu-abuan yang mudah berdarah jika dilepaskan.

3. Sakit waktu menelan.

4. Kadang-kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengkakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. 

5. Ada kalanya disertai dengan sesak napas dan suara mengorok.


Sumber:Tempo.co

 

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si