Bagaimana Penanganan Covid -19 di Karo? Begini Tanggapan Warga dan Relawan ...
Petunjuk7.- com - Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana, SH., MH., mengintruksikan kepada seluruh Camat, Kepala Desa (Kades) dan Lurah untuk menggencarkan sidak tentang penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk menekan kasus Covid-19.
“Atas nama Pemkab Karo, saya Instruksikan Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Karo untuk terus gencar penerapan prokes Covid-19,” ujar Terkelin beberapa hari yang lalu.
Tapi apa yang di sampaikan Bupati Kabupaten Karo dinilai tidak ada satu pun yang berjalan dengan baik. Contohnya sampai detik ini masih banyak warga yang melaksanakan kegiatan pesta dan diberikan ixin oleh Kepala Desa maupun Lurah yang ada di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.
Padahal, jumlah yang terpapar Covid 19 di Kabupaten Karo terus bertambah, dan bisa dikatakan tidak ada penurunan. Sementara intruksi dari Bupati Kabupaten Karo bersama Dandim 0205/TK dan Polres Tanah Karo kemarin, jika ada warga yang melaksanakan kegiatan pesta harus betul - betul melaksanakan potokol kesehatan.
Contohnya, dalam satu tikar itu , tamu bisa menduduki sebanyak 5 sampai 6 orang. Ini tidak, dalam satu tikar itu bisa mencapai 20 orang. Padahal ukuran satu tikar cuma 1 1/2 × 3 meter. Bagaimana bisa terputus 'mata rantai' virus Corona jika Camat, Kepala Desa maupun Lurah tidak memberikan sanksi yang tegas kepada warganya?.. R Tarigan, salah satu warga Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo ketika di konfirmasi wartawan Jumat (5/03/2021) mengatakan," kami minta kepada Pemerintah Kabupaten Karo agar membuat kebijakan yang tegas," katanya. "Karena saya lihat, masih banyak warga yang tidak taat pada Prokes. Ya, kalau belum bisa melaksanakan kegiatan pesta, dibuat saja surat edaran seperti kemarin. Ini enggak, ada yang melaksanakan, ada juga yang belum bisa melaksanakan di Jambur. Jadi harapan saya kepada Bupati Karo selaku Kepala Gugus Tugas agar buatlah kebijakan yang tegas," pinta R Tarigan. Ia menambahkan, jangan nanti anggaran penanganan Covid -19 besar tapi hanya menghambur - hamburkan anggaran saja.
"Bahkan intruksi dari Bupati Karo bahwa Posko Gugus Tugas agar di laksanakan kembali seperti dulu. Untuk apa di buat pos penyemprotan kalau adanya kerumunan di dalam desa itu," sebut R Tarigan. Ditempat terpisah, Donald Ginting , salah satu relawan Covid - 19 di Kecamatan Berastagi, mengatakan," saya rasa sosialisasi tentang Covid -19 selama ini sebatas serimoni saja," ketusnya.
"Kadang - kadang masayarakat selalu kita ingat akan agar jangan lupa mengikuti protokol kesehatan. Padahal kita sendiri pun belum sadar apa sebenarnya Covid - 19 itu. Sementara yang meninggal karena Covid 19 di Sumatera Utara ini sudah banyak sekali. Kalau engak salah saya, sudah 847 orang yang sudah meninggal karena Covid 19 ini. Kalau di Kabupaten Karo sudah hampir 600 orang yang terpapar Covid - 19, itu yang masih terdata ya. Jadi harapan saya kepada Satuan Gugus Tugas Kab Karo agar membuat kebijakan yang tegas agar hal yang serupa tidak terjadi lagi khususnya acara kerumunan," ucap Donald Ginting. (KS).