Menggali Potensi Diri dan Menimba Ilmu Termaksud Jihad
Sumatera Utara - Sejarah munculnya Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) terjadi pada tanggal 22-10-1945 silam, di Kota Surabaya. Dalam Resolusi Jihad itu NU memutuskan: memohon dengan sangat kepada Pemerintahan Republik Indonesia, supaya menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata, serta sepadan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan, agama dan negara Indonesia, terutama terhadap pihak Belanda dan para kaki tangannya.
Kemudian, supaya memerintahkan dan melanjutkan perjuangan bersifat "sabilillah"untuk tegaknya Negara Republik Indonesia, merdeka dan agama Islam.
Mengikuti sejarah tersebut, warga NU Kota Padangsidimpuan menggelar acara simposium napak tilas sejarah: Resolusi Jihad, " bertempat di aula Hotel Natama, Sabtu (14/10/2017).Turut hadir dalam acara tersebut, ISNU Kota Padangsidimpuan, PMII, IPNU, ANSYOR.
Menurut Dr. Zul Anwar Azib dalam pemaparannya, jihad dalam melawan pemikiran negatif atau pengaruh dari negara lain yang tidak sesuai dengan peraturan agama dan Negara Republik Indonesia.
Karena jelasnya, mengagali ilmu pengetahuan untuk ke maslahatan ummat juga termaksud ber-Jihad.
"Zaman sekarang, masih banyak menyalah artikan dan memahami ajaran tentang berjihad. Semangat jihad kita pun masih terfokus dalam satu pokok yaitu, bila agama kita di usik, kita akan semangat meneriakkan jihad, "terang Zul yang hadir sebagai moderator.
Apabila politik, ekonomi, kesejahteraan diganggu sehingga ungkap Zul, membuat kemiskinan. "Disini kita juga dituntut untuk semangat melawan tirani ketidak-adilan, cetus Zul.
"Ajaran agama kita juga di suruh untuk semangat dalam berekonomi, berpolitik dan hal-hal lain. Merujuk dari Sunnah Rasulullah SAW, " tegas Zul.
Zul menghimbau bahwa semangat jihad harus dibangun selalu. "Semangat jihad harus kontiniu dan untuk selalu menghidupkan Sunnah-sunnah Rasulullah SAW," pesan Zul. (Idham).