MENU TUTUP

BBKSDA Sebut Pembalakan Liar Ancam Cagar Alam Bukit Bungkuk

Selasa, 19 September 2017 | 14:53:33 WIB Dibaca : 1973 Kali
BBKSDA Sebut Pembalakan Liar Ancam  Cagar Alam Bukit Bungkuk Foto:Antarariau.com
Loading...

Pekanbaru - Pembalakan liar makin mengancam kelestarian Cagar Alam Bukit Bungkuk di Provinsi Riau, kata seorang pejabat lokal.

"Tim kami menemukan aktivitas pembalakan liar dan langsung melakukan penertiban," kata Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Vivien Herlin di Pekanbaru, Rabu.

Tim BBKSDA Riau melihat lokasi pembalakan liar di kawasan konservasi itu pada Selasa (19/9) dikutip dari Antarariau.com

Satu gubuk kayu didirikan oleh perambah tidak jauh di tepi sungai. Tumpukan kayu olahan berbentuk papan berada di sekitar gubuk, dan dua rakit dari kayu gelondongan disembunyikan d isungai.

Namun, kedatangan tim BBKSDA Riau sepertinya sudah diketahui oleh perambah karena gubuk terlihat kosong.

"Gubuk itu akhirnya kita bakar," kata Vivien.

Secara administrasi pemerintahan, Cagar Alam Bukit Bungkuk terletak di Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar,  Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar, Riau.

Pemerintah menetapkan daerah itu sebagai cagar alam sejak 6 Juni 1986 dengan luas 20 ribu hektare.

Pemanfaatan dan penjagaan cagar alam merupakan tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini BBKSDA Riau.

"Cagar alam hanya boleh untuk penelitian, tidak boleh untuk penebangan pohon," ujar Vivien.

Ia menjelaskan kawasan itu memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi untuk kelangsungan hidup manusia juga.

Pada pekan lalu, pihaknya telah menemukan dua bunga bangkai (amorphopallus gigas) yang memiliki panjang 3,30 meter dan 4,20 meter dan juga diklaim sebagai bunga bangkai yang tertinggi.

"Kawasan itu juga penting untuk menjamin air bersih," katanya.

Ia mengakui bahwa BBKSDA Riau sangat kesulitan menjaga kawasan itu karena kekurangan personel, fasilitas, dan anggaran untuk patroli.

"Hanya ada dua PNS dan satu tenaga honorer yang menjaga kawasan seluas itu," ungkapnya.

Pihaknya sudah mengusulkan tambahan anggaran, namun pemerintah juga memiliki keterbatasan dana sedangkan ada sekitar 70 cagar alam yang harus dijaga.

"Solusinya adalah dengan kerja sama kolaborasi mulai dari masyarakat desa dan pemerintah daerah, namun itu butuh proses karena pemahaman akan konservasi berbeda-beda," katanya. (Antarariau.com)



Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Desa Kem - Kem Yang Hanyut Terbawa Arus Sungai Sudah Ditemukan Di Lau Gunung Dairi, Danramil 08/TB : Korban Sudah Diserahkan Kepada Keluarganya

2

Klinik Pratama Kelsina Kasih Berastagi Jalani Survei Akreditasi dari komite akreditasi kesehatan pratama dan Pelayanan Kesehatan Paripurna

3

Deklarasi Berastagi Pemuka dan Pemerhati Masyarakat Karo Gerakan Karo Erdilo Brigjen Pol Purn Dr dr Antonius Ginting SP.OG, M.Kes 

4

Komsos Dengan Warga, Babinsa Koramil 05/PY Juga Rutin Pantau Wilayah Binaan

5

Demi Menjalin Hubungan Baik, Babinsa Koramil 09/LB melaksanakan Komsos Dengan Warga Binaan