Pekanbaru - Forum CEO Media (FORCEM) mengadakan deklarasi para perusahaan pers yang ada di Propinsi Riau, bertempat di Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Rabu (6/9) 2017. Para perusahaan yang tergabung dalam FORCEM saat ini berjumlah 18 perusahaan.
" Berhubung rekan - rekan di daerah masih sedang sibuk, yang hadir dalam deklarasi ini hadir 12 perusahaan, " sebut Ketua FORCEM Anatona Zahara saat membuka acara deklarasi saat menyampaikan kata sambutan.
Anatona mengucapkan terima kasih kepada para tamu yang hadir didalam acara deklarasi.
" Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para undangan yang hadir dan kami harapakan dengan adanya FORCEM ini dapat memberika kontribusi bagi pembangunan Riau khususnya, " papar Anatona.
Tampak hadir dalam acara FORCEM; mantan Bupati Kampar, Ibrahim Ali, Ketua Persatuan Wartawan Bersatu Republik Indonesia (PWBRI) Propinsi Riau, Yosman Matondang, Sekertaris PWBRI Propinsi Riau, PH.Sitompul, Ketua DPD Himpunan Masyarakat Nias Indonesia Propinsi Riau, Sozifao Hia, Direktur Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Journalist Center Drs Wahyudi El Panggabean, MH., dan para pemilik media (perusahaan pers).
Ketua Persatuan Wartawan Bersatu Republik Indonesia (PWBRI) Propinsi Riau, Yosman Matondang dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa berharapa peran FORCEM di Riau kedepannya memberikan yang terbaik untuk Riau.
"Selamat sukses atas deklarasi FORCEM di Riau," sebut Yosman Matondang.
Yosman berharap media - media yang tergabung kedepannya menjadi media utama mengimformasikan fakta ditengah publik.
"Semoga menjadi media utama di Riau dan bukan nomor dua dan tiga. Karena menurut pengalaman saya Tanjung Pinang dulu ada yang melarang seorang tentang meliput berita. Tiba - tiba ada berita dari Riau diliput wartawan CNN dari Kampar. Tidak ada wartawan meliput selama untuk publik yang diatur Undang - undang Pers No.40 tahun 1999," pinta Yosman seraya mengkisahkan pengalamannya.
Peran FORCEM
Sedangkan Direktur Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Journalist Center Drs Wahyudi El Panggabean, MH., berharap kehadiran FORCEM di Riau, mampu bersaing dengan media - media yang kini menjelma dalam era digital.
"Sekarang akses internet mengjangkau dunia. Ibarat nelayan, yang berlayar ke luas samudra. Seperti itulah informasi." papar Wahyudi.
Wahyudi menyebutkan, kehadiran media online saat ini sangat di perlukan. "Kecepatan sangat perlu. Tetapi dengan memberita informasi fakta yang benar dapat menarik berita pembaca, bukan karena kecepatan," tutur Wahyudi.
Wahyudi berkisah media 'besar' seperti Detik.com berawal dari kecil. "Semangat yang kita gali dapat mampu membuat menyajikan berita - berita fakta. Saya pernah baca berita Huffington Post yang pertama meliput bom di Perancis mewawancara seorang Profesor yang mengatakan bom di Perancis pelakunya buka dari umat muslim. Artinya apa yang kita petik dari Huffington Post jadi pengalaman berharga karena menjadi media 'besar', " ujar Wahyudi.
Namun dengan hadirnya FORCEM di Riau menambah cakrawala dalam dunia pers. Peran pers tentu sangat di butuhkan masyarakat khususnya Riau.
"Saya bangga karena diundang menghadiri acara deklarasi ini. Semoga dengan deklarasi membawa pers semakin baik," sebut mantan Wakil Bupati Kampar Ibrahim Ali.
Namun, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Masyarakat Nias Indonesia, Sozifao Hia menyampaikan dengan FOCEM di Riau para perusahaan pers agar bergabung para perusahaan pers yang belum bergabung.
"Saya melihat yang hadir dalam FOCEM ada 12, meskipun sebagian belum hadir. Saya berharap dengan adanya FOCEM, perusahaan media harus diajak bergabung," pinta Sozifao.
Sozifao menambahkan dan mengucapkan selamata atas deklarasi FOCEM di Riau.
" Terima kasih kepada Ketua FOCEM dan para pengurus dan para tokoh pers, para senior wartawan dan mantan Wakil Bupati Kampar telah hadir dalam acara ini. Saya berharap dari apa yang disampaikan mereka (para tokoh pers, para senior wartawan dan mantan Wakil Bupati Kampar-red) dijadikan masukan," tandas Sozifao. (Rij)