Petunjuk7.com [ Kenaikan harga pupuk yang melambung tinggi di Kabupaten Karo dikeluhkan para petani. Pasalnya, harga pupuk di setiap toko mengalami kenaikan. Pupuk Urea non subsidi saat ini mencapai harga Rp 380 ribu dari sebelumnya Rp 320 ribu , TSP Non Subsidi Rp 480 ribu dari sebelumnya Rp 300 ribu.
Lalu KCL Non Subsidi Rp 550 ribu dari sebelumnya Rp 300 ribu, dan pupuk NPK Mutiara Non Subsidi Rp 550 ribu dari sebelumnya Rp 400 ribu.
Para petani di Kabupaten Karo terpaksa membeli pupuk yang non subsidi, sebab pupuk yang bersubsidi juga jarang ada di toko-toko pertanian.
Namun ada juga beberapa petani yang memang sengaja tidak menggunakan pupuk bersubsidi, dengan alasan pupuk subsidi sulit dicari dan dianggap kurang bagus untuk tanaman. Maka petani lebih memilih menggunakan pupuk Non Subsidi, karena dianggap lebih bagus untuk tanaman.
Juliarman Bukit ( 40) warga Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi mengatakan, pupuk memang saat ini mengalami kenaikan. Tidak hanya pupuk, beberapa pestisida juga mengalami kenaikan.
Juliarman juga mengungkapkan, pupuk TSP yang dulunya Non Subsidi berkisar Rp 300 ribu, kini menjadi Rp 480 ribu."Menurut saya kenaikan pupuk Non Subsidi itu terlalu tinggi," kata Juliarman saat ditemui wartawan di Berastagi , Rabu 20/10/2021.
Roni (41) salah satu petani di Berastagi juga berharap kenaikan harga pupuk tidak sampai setinggi harga sekarang. Sebab apabila harga pupuk mahal, ditakutkan besar pasak dari pada tiang.
"Kita berharap pupuk Subsidi tidak dijual dengan harga mahal, dan tidak susah dicari," ujar Roni
Laporan : Sekilap