Pekanbaru- Seorang warga di KotaPekanbaru hampir saja jadi korban penipuan oleh seorang pria yang mengaku dari Gepari Telkomsel Jakarta.
Singkat cerita, kronologisnya begini: si pria tadi awalnya melakukan kontak ke ponsel si korban. Ada tiga kali panggilan tak terjawab. Tidak cukup tiga kali, si pria kembali menghubungi ke empat kali.
Si korban tadi lansung mengangkat telepon sang pria tersebut. Sebab nomor si pria tidak terdaftar didalam kontak telepon si korban maka pada waktu menghubungi nomornya. Lantaran penasaran.
Nah, aksi si pria bertutur ringan menggunakan bahasa serba lembut guna membujuk, menyakinkan korban.
Selanjutnya si pria mengatakan bahwa nomor si korban yang menjadi incaran tersebut telah beruntung mendapat undian dari Gepari Telkomsel Jakarta yang beralamat di Jalan Gatot Subroto.
Si korban tadi menurut saja atas apa yang disampaikan sang pria. Ditengah percakapan, ada short massage service (SMS) atau pesan singkat dari kode 858.
Kode tersebut berisi bahwa mendapat pulsa gratis sebanyak lima ratus ribu rupiah ke nomor ponsel si korban. Tanpa rasa curiga, sebab kode pengiriman pulsa adalah 585 yang biasa digunakan pihak Telkomsel. Setelah itu, tidak berapa lama muncul kode dari MyTelkomsel.
"Kami bukan penipuan. Ini resmi dari Gepari Telkomsel. Ibu sudah lihat pesan kita. Tolong bacakan berapa kodenya, " ungkap Ita (29) warga Jalan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki menirukan ucapan pria tersebut kepada www.petunjuk7.com, Selasa (6/6).
Kejadian tersebut pada Jumat (2/5) lalu, terang Ita selain memberikan pulsa berhadiah, ia disebut mendapat undian dari Gepari Telkomsel Jakarta sebanyak Rp10juta.
"Berapa kodenya ibu. Kalau sudah masuk beritahu saya. " tuturnya menirukan kembali ucapan pria tersebut.
Kerena membaca pesan singkat SMS dari 858 dan MyTelkomsel, Ita sempat percaya . Lantas sang pria memberikan syarat agar undian berhadiah yang didapat segera di transfer dan masuk ke rekening Ita.
"Ibu pakai ATM apa. Sekarang pergi ke mesin ATM tetapi hand phone jangan dimatikan. Ini rahasia. Jangan beritahu siapa - siapa, " jelas Ita.
Dari meminta ATM yang digunakan dan meminta merahasiakan penerimaan undian berhadiah, ia langsung sadar bahwa si pria bertujuan untuk menipu. Karena kata Ita, tujuan ke mesin ATM untuk transfer bukan dari awal meminta nomor rekeningnya, malah terbalik.
"Saya ikuti saja. Bagaimana triknya. Awal dapat hadiah. Nanya ATM. Bedanya disini bukan nanya no rekening, tetapi nanya ATM kita membuka ATM untuk transfer, memang awal gk ada bunyi uang pengiriman atau apalah." Tuturnya.
Meskipun telah mengetahui akan menjadi korban penipuan ia tetap mengikuti saran si pria agar menuju ke mesin ATM. Tujuannya ingin mengetahui sejauh mana aksi penipuan.
"Ibu sudah sampai. Masukkan pin ibu. Apa yang Ibu baca. Pilih Indonesia dan pilih transfer masukkan kode yang terkirim tadi," cetusnya menirukan ucapan si pria tersebut.
"Saya masukkan ATM, terus saya keluarkan. Habis itu dia ngomong kok gk masuk atas nama nomor rekening yang dikirim. Yah gk masuk karena ATM sudah saya keluarkan. Malah saya yang membohongi. Salah nomor kata saya. Dan dia (si pria) menyuruh untuk ke mesin ATM yang lain. Sedangkan saya tidak pergi, cuma disitu saja. Saya ikuti saja biar dia percaya. Hampir satu jam dia nelpon, yang jadi korban pulsanya. Jika saya ikuti, habislah uang di ATM saya. Modusnya memang canggih karena menggunakan 858 dan Mytelkomsel meyakinkan pemilik kartu telkomsel. Kok bisa ya, " tambahnya.
Karena sempat gagal di mesin ATM, si pria segera menghapus hadiah pulsa dan memang ternyata di hapus. Kemudian Ita menyakinkan si pria supaya tidak menghapus hadiah pulsa dan tidak dihapus yang tersistim di 858.
" Saya pun digertak, Ibu jangan macam - macam. Kalau mau hadiah ikuti saja apa saya sampaikan. Ini resmi dari telkomsel." tandasnya menirukan ucapakan pria tersebut.
"Namanya mau menipu triknya macam - macam. Bagaimana meyakinkan korban." ujarnya. (Rij).