Petunjuk7.com.- Kembalii, Pemerintah Kota Medan akan menyalurkan bantuan tahap kedua terhadap warga yang terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pekan depan.
Diharapkan, bantuan yang diberikan nantinya dapat membantu meringankan beban warga. Apalagi bantuan yang diberikan tidak hanya beras saja, tetapi juga gula pasir dan sardines (ikan kaleng).
“Jika tidak ada kendala, Insya Allah, bantuan tahap kedua kepada warga yang terdampak Covid-19 akan kita salurkan. Saat ini Pemko Medan melalui Dinas Sosial sedang memeprsiapkan data warga yang akan mendapatkan bantuan tahap kedua tersebut,” kata Pelaksana tugas (Plt) Wali kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, M.,Si., saat meninjau terkait persiapan penyaluran bantuan tersebut di kanfor Dinas Sosial Kota Medan di Jalan Pinang Baris, KotaMedan, Propinsi Sumatra Utara Jumat (8/5/2020) siang.
Dikatakan Akhyar, jumlah bantuan yang diberikan dalam tahap kedua ini lebih banyak lagi. Di tahap pertama, lanjutnya, warga hanya mendapatkan bantuan 5 kg beras saja, tapi di tahap kedua bantuan beras yang diperoleh sebanyak 20 kilogram (kg). Kemudian ditambah lagi dengan gula putih sebanyak 2 kg dan 2 kaleng sardines.
Mengenai mekanisme pendistribusian bantuan tahap kedua, Akhyar menjelaskan, tetap melalui pihak kelurahan dan kepala lingkungan yang dikoordinasi langsung camat.
Akhyar berharap penyaluran bantuan tahap kedua nanti berjalan dengan lancar, sehingga dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19 tersebut.
Akhyar yang dalam peninjauan itu turut didampingi Kadis Sosial Pemko Medan, Endar Sutan Lubis, Kabag Tata Pemerintahan Setdako Medan, Ridho Nasution serta Kabag Humas Pemko Medan, Arrahman Pane, melihat puluhan warga tengah antri untuk bermohon bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), BPJS serta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Di tengah pandemi Covid-19, Akhyar tak ingin warga sampai antri untuk bermohon bantuan sosial. Sebab, antrian yang terjadi sudah tidak mengabaikan physical distancing (jaga jarak) yang diisyaratkan dalam protokol kesehatan guna mencegah terjadi penularan Covid-19. Oleh karenanya Akhyar meminta agar manajemen pelayanan dilakukan perubahan.
Terkait itu melalui Bagian Tata Pemerintahan Pemko Medan, Akhyar minta agar masyarakat tidak perlu lagi antri di Kantor Dinas Sosial.
"Cukup dilayani di kantor lurah masing-masing. Pihak kelurahan nantinya yang berurusan dengan Dinas Sosial, sehingga masyarakat tidak harus terbebani dengan datang dan antri di Kantor Dinas Sosial seperti ini,” harapnya.
Sedangkan Kadis Sosial Pemko Medan, Endar Sutan Lubis usai peninjauan, membenarkan apa yang disampaikan Akhyar. Endar mengimbau masyarakat yang ingin bermohon bantuan sosial tidak perlu lagi antri mendaftar di Kantor Dinas Sosial.
"Mereka cukup mendatangi kepling maupun kantor lurah saja," imbaunya.
Endar menambahkan, pendaftaran terus berlangsung hingga 29 Mei mendatang.
“Bagi warga yang belum mendapatkan bantuan, segera lapor kepada kepling atau lurah. Apabila ada kepling dan lurah tidak melayani warga yang terdampak Covid-19 untuk mendapatkan bantuan, catat namanya dan laporkan kepada kami. Dipastikan, segera ditindak!” tegas Endar.
Terkait dengan bantuan tahap kedua yang akan dilakukan, Endar mengatakan, tidak ada masalah dan direncanakan segera disalurkan pekan depan.
" Apalagi berdasarkan koordinasi dengan pihak Bulog, stok beras maupun gula tidak ada masalah dan sudah tersedia. Tinggal stok sarden aja, sebab kita harus mencarinya lagi. Yang pasti, bantuan tahap kedua segera disalurkan pekan depan,” pungkas Endar.
Bantuan di Karo
Untuk itu, lantas bagaimana bantuan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak Covid 19 di Kabupaten Karo? Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mata Karo, Kabupaten Karo, Lloyd Raynold Ginting kepada wartawan, Sabtu (9/5/2020) siang meminta kepada Pemerintah Karo (Pemkab) Karo maupun legeslatif agar segera menurunkan bantuan kepada masyarakat khususnya bagi yang terdampak Covid 19.
Karena katanya, Pemkab sebagai eksekutif bersama leguslatif harus serius melihat ekonomi masyarakat ditengah pendemi Covid 19 ini.
"Contohnya pedagang, delman atau pak kusir di tempat wisata , maupun buruh yang berada di objek objek wisata," pinta Lloyd. (KS).