Petunjuk7.com - Pengerjaan proyek pelebaran jalan di sisi kanan dan kiri tepatnya ruas jalan nasional Kabanjahe – Simpang Ujung Aji Berastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara diungkapkan warga ada kejanggalan (?).
Pasalnya, proyek tahap III itu dikerjakan tanpa ada plang proyek sehingga menimbulkan tanda tanya (?).
"Karena tidak ada plang papan nama proyek, masyarakat jadi tidak mengetahui berapa pagu. Siapa konsultan dan berapa anggarannya, serta siapa yang bertanggung jawab. Harusnya dipasang sebagai bentuk keterbukaan dan meminimalisir kecurangan yang kuat dugaan bisa saja terjadi," demikian diungkapkan Hendra Ginting, warga sekitar kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).
"Proyek peningkatan dan pelebaran jalan ini juga terlihat berbeda dengan dua tahap sebelumnya yang dikerjakan PT Rumah Berneh. Kalau sebelumnya, infrastruktur pendukung proyek lengkap dan memadai dan cara pengerjaan juga sangat berbeda dibanding tahap III sekarang. Kalau ini (Tahap III), kesannya selow-selow saja, kayak mengerjakan proyek yang bersumber dari dana desa," beber Hendra Ginting.
Sedangkan, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Kota Medan, Propinsi Sumatra Utara, Selamet Rasydi Simanjuntak saat dimintai konfirmasinya terkait proyek tersebut, melalui pesan elektronik WhatsApp, Rabu (1/3/2020) tidak memberikan tanggapan.
Untuk diketahui, peningkatan pelebaran jalan nasional Kabanjahe-Simpang Ujung Aji Berastagi, tahap II pada tahun 2019 silam, sepanjang 2 kilo meter dengan lebar 20 meter, serta membangun parit di sisi kiri-kanan jalan tanpa trotoar. Yang anggaranya mencapai Rp20 miliar bersumber dari APBN.
Kemudian, sebelumnya, pengerjaan tahap I sepanjang 2,3 kilo meter dengan anggaran Rp32 miliar dari APBN 2017 silam, yang membangun trotoar di sisi kiri dan kanan jalan.
Sementara dana pendamping untuk pembersihan kayu jalan, perbaikan pagar rumah dan jembatan warga terdampak dikerjakan melalui APBD Kabupaten Karo, baik tahap I dan II mencapai Rp6,5 miliar.
Ada Banjir
Berdasarkan pantauan Wartawan di lapangan, lokasi
Ada wilayah yang kerap dilanda banjir, terdapat di Desa Raya, akses lintasan jalan nasional Kabanjahe-Berastagi. Belum juga ada terlihat tanda-tanda mendapat perbaikan dari pihak BBPJN II Kota Medan.
Padahal, sepanjang sekitar 1 kilo meter kerap dilanda banjir yang sudah lama dan mendapat sorotan berbagai elemen masyarakat. Demikian pantauan wartawan.
Janji Buat Crossing
Seperti diketahui beberapa waktu lalu, Kepala BPPJN II Kota Medan Selamet Rasydi Simanjuntak bersama Bupati Kabupatsn Karo Terkelin Brahmana, SH., dan Kepala Bappeda Kabupaten Karo, Nasib Sianturi berjanji akan membuat crossing di badan jalan antara parit satu dengan yang lain agar volume air yang kerap melebihi, akan melewati crossing ke parit satu lagi yang selama ini tidak berfungsi.
"Dengan memperhatikan anggaran Rp 17 miliar yang tersedia, saya rasa cukup untuk membuat crossing di badan jalan," kata Selamet Rasyidi Simanjuntak kala itu.
Badan jalan tergenang air sepanjang sekitar 1 km terdapat di depan Hotel Suite Pakkar, Jalan Letjen Djamin Ginting, Desa Raya, Kecamatan Berastagi, tepatnya kilo meter 60. Apabila musim penghujan, kerap disorot masyarakat sekitar.
Namun faktanya hingga saat ini badan jalan kerap dilanda banjir itu belum terlihat akan diperbaiki oleh pihak BBPJN II Kota Medan, sebagaimana pernah dijanjikan Selamet Rasyidi Simanjuntak kepada Bupati Kabupaten Karo dan kepala Bappeda Karo saat bersama - sama turun ke lapangan kala itu.
Laporan:KS