Petunjuk7.com - Guna membantu pemulihan kehidupan masa lampau akibat dampak pasca erupsi gunung Sinabung, untuk itu, banyak cara yang dilakukan untuk mengembangkan minat dan bakat serta kreativitas dan inovatif.
Hal ini seperti yang diselenggarakan oleh panitia karnaval dengan melibatkan ratusan masyarakat di tiga (3) desa yakni; Desa Bakerah, Sukameriah dan Simacem, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara sehingga menganggakt nilai - nilai kearifan lokal dan budaya di Kabupaten Karo.
Karnaval tersebut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Karo, Terkelin Brahmana, SH., SH, Kepala Dinas DPMD Kabupaten Karo, Abel Tarawai Tarigan, Ketua penyelenggara Karnaval Boi Brahmana, Camat Merek Tomi Heriko Sidabutar, Camat Barusjahe Kalsium Sitepu, Camat Tiga Panah, Data Martina, Camat Mardingding, Juspri Nadeak, Camat Juhar, Jumpaina Pinem, Camat Payung, Jepta Tarigan dan para tamu undangan lainnnya pada Sabtu (30/11) Pukul 15:00 WIB, di Siosar.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Karnaval, Boi Brahmana, mengatakan, acara ini merupakan merajut kebersamaan antar masyarakat desa yang di relokasi akibat erupsi gunung Sinabung, dengan tujuan dapat bersama sama kembali dan berinteraksi satu dengan lain. Ujarnya
"Kami pihak panitia akan mengajari menari dan bernyanyi. Bagi anak - anak muda milineal, agar di suatu saat ada even - even yang membutuhkan penyanyi dan penari, tidak perlu dari orang luar dipanggil, cukup mereka tampil dengan adanya kegiatan tersebut," tutur Boi kepada www.petunjuk7.com, disela - sela karnaval.
Dilain sisi karnaval tersebut lanjutnya, akan membawa masyarakat bergembira dan dapat melupakan masa lalu yang pernah dialami.
"Sangat menggonjang jiwa sehingga sifat trauma telah dilupakan, dan membuktikan pemerintah dan stakeholder dan pemangku kepentingan lainnya masih memperhatikan mereka. Dengan sendirinya dapat menggugah kembali semangat dalam hidup masyarakat, bahwa mereka masih berharga, bukan larut dalam kecemasan," ungkap Boi.
Boi menjelaskan, bahwa masyarakat 3 desa ini juga dilakukan perlombaan yel - yel. Kemudian, terangnya, yang terbaik akan diberikan hadiah sesuai kriteria pemenang.
"Disamping itu rangkaian kegiatan ini ada 3 bentuk kegiatan, yaitu; karnaval, penanaman bunga di Taman Pelangi Siosar, kemudian pagelaran seni dan budaya. Semuanya, hari ini diselesaikan sampai malam," katanya.
Rute karnaval start di Jambur Bakerah lalu mengelilingi ketiga desa di Siosar dengan jarak tempuh 3 kilo meter dengan berjalan kaki sambil meneriakkan yel - yel masing - masing desa," sebut Boi.
Sedangkan, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH., mengapresiasi kegiatan karnaval tersebut.
Karena, katanya, sangatlah tepat dan pas sasaran. Sehingga, diakuinya saat ia diarak oleh masyarakat Desa Bakerah, Simacem dan Sukameriah sambil berjalan kaki, mengitari Siosar sejauh tiga kilo meter (KM).
"Meskipum merasakan letih dan capek, tapi ini bertujuan mulia," aku Bupati Karo.
"Lebih menarik lagi, karnaval ini secara pasti sudah menjadi bagian promosi objek wisata, dan menjadi ikon pengembangan pariwisata. Dilain sisi, masyarakat butuh hiburan, karena kurang hiburan," terangnya.
Menurut Bupati Karo, bahwa ikut sertanya masyarakat ketiga desa tersebut, menandakan hubungan yang sudah terjalin kembali dengan prinsip kearifan lokal budaya Karo.
"Dapat kita lihat saat arak arahkan berjalan tadi. Semuanya menggunakan pakaian ciri khas budaya Karo, sambil berjalan mengelilingi Siosar. Ini merupakan pandangan luar biasa yang belum pernah terjadi di Siosar," ketusnya.
"Kedepan, harapan kita kegiatan serupa ini dapat terus berlanjut dan dilaksanakan setiap tahunnya. Karena ini potensi bagian budaya Karo. Caranya, masyarakat harus peduli dengan menggandeng pemerintah dan stakeholder lainnya. Selain ada dana desa dapat digunakan," tandas Bupati Karo.
Pantauan www.petunjuk7.com, usai kegiatan karnaval, pada Pukul 19:00 WIB, dilanjutkan acara pageleran seni dan budaya bertempat di Jambur Simacem Siosar, Kecamatan Tiga Panah. (Sangap.S/rls).