Petunjuk7.com - Tradisi pulang basamo jelang Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah, benar-benar dimanfaatkan para perantau Minang.
Tahun ini, diprediksi sebanyak 16 ribu perantau pulang basamo ke Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Keberadaan 16 ribu perantau ini, diyakini bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di nagari-nagari.
Mengingat, rata-rata perantau ini pulang membawa uang untuk dibagi-bagikan kepada kerabatnya.
”Pulang basamo langkah menjalin tali silaturahmi antar-para perantau. Selain itu, cara seperti ini bisa meringankan beban para perantau yang ingin pulang kampung, tapi terkendala mahalnya harga tiket pesawat tiap kali mau Lebaran,” ucap Kepala Biro Kerja Sama dan Rantau Setprov Sumbar Luhur Budianda.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, pulang basamo perantau dalam Lebaran tahun ini lebih kurang 15.350 orang.
Rinciannya, Agam 2.200 orang, Sijunjung 500 orang, Tanahdatar 3.600 orang , Sawahlunto 1.000 orang, Kabupaten Solok 3 ribu orang. Di samping itu, perantau berdomisili di Lampung 80 orang, Bandung 500 orang dan Persatuan Rumah Makan Sederhana 5 ribu.
Untuk Kabupaten Agam, menurut dia, perantau di lima nagari bakal pulang basamo. Yakni, Kamanghilia 500 orang, Pakansinayan 1.000 orang, Duokoto 500 orang, Batupalano 200 orang. Untuk Tanahdatar perantau di tiga nagari pulang basamo. Masing-masing, Malalo 3 ribu orang, Sungayang 500 orang, Tanjungalam 100 orang.
Untuk Sawahlunto pulang basamo dimotori perantau Nagari Silungkang sebanyak 1.000 orang. Lalu, Nagari Saniangbaka 3 ribu perantau pulang basamo.
”Khusus persatuan RM Sederhana se-Indonesia yang saat ini pulang basamo 5.000 orang, agenda ini pulang basamo besar-besaran ini dilakukan sekali dua tahun sekali,” tukasnya.
Luhur Budianda menyebutkan, bahwa data itu baru data yang mendaftar saja. Dia meyakini masih banyak perantau pulang ke kampung, namun tak memberitahukan kedatangannya.
“Kami memperkirakan ada sekitar 16 ribu perantau pulang kampung. Kami minta potensi perantau yang besar ini, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ucapnya.
”Para pemudik tersebut akan konvoi di sepanjang perjalanan menuju kampung masing-masing. Hal ini tentunya membuat suasana mudik menjadi asyik,” ucapnya.
Menurutnya, biasanya agenda pulang basamo ini sudah digagas jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Ada tim kepanitian dalam acara pulang basamo yang diadakan urang awak dari rantau.
Bagi mahasiswa, biasanya mereka akan merental bus besar.
”Bagi perantau sudah berkeluarga, biasanya mereka membawa kendaraan sendiri, namun janjian dengan keluarga lain. Bahkan, ada yang cuma bertemu di jalan. Namun karena sama-sama mau ke Ranah Minang, mereka pun jadi bagian dari konvoi tersebut," tutupnya.
Sumber:Padang Ekspres.co