Sumatera Utara - Diawal tahun 2018 ini para aktivis meminta instansi terkait mengawasi penularan virus HIV/AIDS ditengah masyarakat Kabupaten Madina.
Pasalnya, pada tahun yang lalu pihak Satuan Pamong Praja Kabupaten Madina berhasil mengamankan satu (1) orang pekerja seks komersial (PSK) yang terindikasi virus HIV/AIDS dalam razia penyakit masyarakat (Pekat).
Sehingga tidak menutup kemungkinan masih ada beredar ditengah masyarakat, seseorang terjangkiti virus mematikan ini.
Apalagi, razia Pekat terhadap PSK, wanita pemandu lagu di karaoke, Waria yang berprilaku di luar kebiasaan diawasi di awal 2018 ini.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Onggara Lubis menyampaikan seruan kepada segenap elemen masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus HIV/ AIDS yang selama ini belum ada obat penawarnya.
" Kita harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap indikasi penyebaran Virus HIV/AIDS yang sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia. Karena telah diketahui bahwa di tengah masyarakat saat ini sudah ada yang terjangkit virus yang sangat berbahaya itu, " tutur Onggara Lubis kepada www.petunjuk7.com, Senin (1/1).
Senada Onggara Ketua DPD Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Madina Bobby Burhansyah Nasution, SH., mengatakan, agar dinas kesehatan segera bertindak mengisolasi yang telah positif terindikasi birus HIV/AIDS.
" Hal itu dilakukan untuk pencegahan penularan birus yang berbahaya itu. Karena dari Informasi yang beredar di tengah masyarakat di Madina telah ada yang terinfeksi virus. Namun masih berada di tengah masyarakat dan tanpa pengawasan yang ketat dari pihak terkait. Kita berharap agar degera dipantau demi melindungi warga masyarakat yang lainya," pintanya.
Pendapat yang sama disampaikan Ketua DPC MAPAN-RI Madina M.Syawaluddin. Dia menyarakan mengutamakan pola hidup sehat yang utama.
"Selain berprilaku sex bebas, HIV juga sangat rentan terhadap pengguna narkoba. Untuk itu mari proteksi keluarga kita dari penyalahgunaan narkoba agar jauh dari tertular virus mematikan HIV/ AIDS," pungkas Syawaluddin.
Sedangkan LPA Panyabungan Fahrizal Sabda Lubis menyampaikan, agar dinas kesehatan lebih profesional dan transfaran dalam menangani yang terindikasi HIV/ AIDS.
Karena yang paling rentan terhadap penularan HIV/AIDS adalah anak yang tidak berdosa atas perbuatan orang tuanya. (Red/rls).