Sumatera Utara – Kholil (54) seorang petani di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berharap mendapatkan bantuan pupuk subsidi dari pemerintah.
Menurut pengakuannya, selama ini menggunakan pupun non subsidi. Kholil warga Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan Kota ini mengelola lahan seluas 1,5 hektare untuk tanaman padi.
“Tanah disini memang tidak terlalu keras, tapi harus dibuat lubang-lubang dulu, baru ditanam padi,” kata Kholil kepada www.petunjuk7.com, Jumat (1/12) di salah satu warung kopi yang tak jauh dari sawahnya.
Saat di warung, bapak yang memiliki empat (4) orang tampak menggenggam bibit padi setinggi lima (5 ) CM. Kemudian sentimeter membawa alat tani berbentuk runcing untuk membuat lubang sebelum bibit padi ditanam.
Kholil bersyukur karena padi yang ditanamnya tumbuh subur. Sudah beberapa kali dia berhasil menanam padi. Sekali panen, dia bisa menyimpan gabah untuk 3 (tiga) tahun.
“Tak perlu beli beras,” ungkapnya.
Akan tetapi yang dikeluhkannya, bantuan pupuk dari pemerintah sama sekali tidak pernah dirasakannya. Sejak menjadi petani, ia belum pernah menerima bantuan pupuk subsidi karena minimnya informasi. Biasanya ia membeli pupuk di toko yang menyediakan bibit pertanian di Madina.
“Kalau beli sendiri, pupuk urea saja tiga karung yang beratnya 50 Kg, lumayan uangnya. Jika dieceran per kilo Rp15 ribu. Bibit juga kami beli sendiri. Bibit padi yang kami tanam ini, bibit padi Lembusawah dari Sumatera,” katanya. (Fahrizal Sabdah)