Jakarta - Jalan Tol Padang-Pekanbaru yang rencananya mulai digarap pada tahun 2018, rupanya turut dilirik oleh Pemerintah China.
Sebelumnya Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) juga menunjukkan ketertarikan untuk menggarap tol tersebut.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setyadi Moerwanto mengatakan, China tertarik ingin ikut mendanai proyek tersebut setelah pemerintah berencana menawarkan kerja sama pada proyek infrastruktur lain.
"Nanti kita lihat. Artinya kan dalam kaitannya dengan ini, kita berusaha memilih juga. Dia (China) boleh menawarkan, karena kita juga masih banyak dari negara lain yang berminat dalam pekerjaan seperti ini," kata Arie kepada KompasProperti di kantornya, Jumat (24/11/2017).
Jalan Tol Padang-Pekanbaru dirancang sepanjang 240 kilometer, dan membutuhkan investasi sekitar Rp 35 triliun. Besarnya investasi yang dibutuhkan lantaran pemerintah harus membangun dua terowongan sepanjang 7 kilometer.
Menurut Arie, rencana pemerintah membangun terowongan pada ruas tol yang menjadi bagian dari Tol Trans-Sumatera tersebut, menjadi salah satu alasan Jepang dan China memperebutkannya.
"Di sini ada pekerjaan tunnel (dan) mereka (China) ingin mengerjakannya. Jepang juga ingin. Nanti kita akan kompetisikan mana yang akan paling menguntungkan untuk Indonesia," kata Arie.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna sebelumnya mengatakan, pembangunan terowongan tersebut memerlukan teknologi tinggi.
Kendati demikian, belum dapat dipastikan teknologi apa yang akan digunakan karena pemerintah masih menyelidiki jenis tanah guna mengetahui penanganan yang tepat.
Sumber:Kompas.com