Sekilas, Ingat dan Lupa Wisata Danau Betung di Pelalawan
Pelalawan - Program strategis Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pelalawan yakni Pelalawan Eksotis mendapatkan Perhatian serius. Karena mengingat atau lupa, bahwa aset seni budaya Melayu di daerah marginal.
Untuk itu, perlu Pemda melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Pelalawan dalam menuntaskan persoalan aset wisata Danau Betung.
Nah, menjawab persoalan itu, www.petunjuk7.com, Rabu (2/8) menelusuri wisata Danau Betung, yang terletak di Kecamatan Pangakalan Kuras.
Tentu jarak tempuh menuju kesana, berkisar kurang lebih delapan (8) KM dari Ibukota Kecamatan Pengkalan Kuras yakni Sorek Satu.
Tampak di lokasi wisata Danau Betung ada penjaga sedang melakukan pembersihan rerumputan atau ilalang yang mengitari lokasi wisata Danau Betung.
Lantas, seorang pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pariwisata Kecamatan Pengkalan Kuras, menyapa dan berkenalan saat www.petunjuk7.com tiba disana.
Sang pegawai UPTD memberikan informasi terkait sejarah Danau Betung. Apalagi tentang kondisi terkini disana. Mulai dari bantuan hingga permohonan yang ditolak.
"Pada tahun 1985 wisata Danau Betung mendapat perhatian dari Australia dan Pemerintah provinsi Riau untuk pembangunan rumah adat (Kunjung Laut) tepat ditengah danau. Seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan ini semakin tidak memungkinkan lagi dan banyak yang rapuh," ungkapnya yang tidak bersedia disebutkan namanya berinisial AD.
"Sebenarnya kami sudah sering mengajukan permohonan perbaikan renovasi pembangunan Danau Betung kepada pemerintah melalui Dinas Pariwisata namun tidak ada tanggapan dan direspon," beber AD.
Rusak
Dari pantauan www.petunjuk7.com, tampak kondisi gedung yang rusak adalah: museum Tuk Monti, Balai Gunjung Laut, Gedung Putri Lindung Bulan, Gazebo - gazebo di sekitar danau dan Mushalla Al - Ikhlas, kini infrastruktur yang rusak dan keadaan danau juga sudah berlumut, tentu memerlukan segera dibersihkan.
Tokoh Masyarakat Gumbi, yang juga mantan Penghulu Kampung amerupakan 'tanga" kanan Datuk Monti Raja mengatakan, sekilas tentang wisata Danau Betung.
"Penyerahan Danau Betung Petalangan oleh Pemerintah Provinsi Riau kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan dilaksanakan pada tahun 200. Setelah penyerahan, sampai detik ini hanya sekali dilakukan renovasi oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan pada tahun 201, yang hanya perbaikan atap, plafon, ukiran dan pintu pada gedung Gunjung Laut, " ungkap Gumbi kepada www.petunjuk7.com.
"Selain digunakan sebagai tempat pusat kegiatan budaya Melayu Petalangan areal danau juga sering digunakan oleh pemuda setempat untuk iven - iven seperti pacu sampan, " pungkasnya.
Gumbi menyayangkan, biasanya Danau Betung selalu digunakan sebagai tempat acara adat, namun beberapa tahun ini tidak ada digunakan.
"Acara adat yang sering diperingati seperti bayar nazar bersama masyarakat kebatinan Kuang Oso Tigo Puluh di tempat ini. Sekarang hanya tinggal kenangan. Kekuatiran saya kalau pemerintah tidak serius terhadap budaya dan adat istiadat masyarakat Petalangan saya yakin budaya petalangan hanya tinggal nama saja," bebernya.
Sedangkan Kepala Dinas pariwisata Kabupaten Pelalawan Andi Yuliandri, S.Kom., mengatakan, saat ditemui www.petunjuk7.com, Kamis (3/8) ketika berada dilapangan sepak bola Kerinci, terkait Danau Betung Petalangan.
"Untuk Danau Betung Petalangan kita akan perdayakan secepatnya untuk pembersihan danau dan kemudian akan kita buat iven-iven untuk memperkenalkan budaya Petalangan" Katanya
.
Andi menjelaskan, meminta kepada masyarakat dan pemuda Betung harus siap bekerja sama untuk kemajuan Danau Betung dan budaya Petalangan.
"Kalau permasalah bangunan akan kita usulkan dulu kepada Pemerintah Daerah untuk masalah penganggaran kedepannya," katanya. (Endri.L)