MENU TUTUP

Kapolda Minta Bidpropam Menyelidiki Oknum Brimob Intimidasi Wartawan

Senin, 19 Juni 2017 | 19:13:43 WIB Dibaca : 2486 Kali
Kapolda Minta Bidpropam Menyelidiki Oknum Brimob Intimidasi Wartawan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan.Foto:antara.com
Loading...

Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan memerintahkan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) menyelidiki oknum anggota Brimob yang terlibat intimidasi wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Ricky Prayoga atau Yoga.

"Saya sudah minta Propam untuk menindaklanjuti," kata Irjen Polisi M Iriawan di Jakarta, Senin.

Iriawan menyatakan jika ditemukan bukti oknum Brimob itu melakukan kesalahan maka akan diberikan sanksi tegas.

Iriawan mencontohkan komandan Brimob yang anak buahnya melepaskan tembakan menyasar ke rumah anggota DPR RI Jazuli Juwaini kemudian bunuh diri karena mendapatkan sanksi tegas akibatnya depresi.

"Itu kelalaian apalagi ini (intimidasi wartawan) sengaja," ujar Iriawan.

Iriawan menerima informasi dari Kapolres Metro Jakarta Pusat terkait dugaan tiga anggota Brimob yang terlibat kekerasan terhadap wartawan LKBN ANTARA itu.

Namun Iriawan meminta masyarakat tidak menilai seluruh anggota Brimob itu bertindak negatif karena saat ini perilaku petugas Brimob lebih baik.

Sebelumnya, sejumlah anggota Brimob yang mengamankan turnamen Bulutangkis BCA Indonesia Terbuka 2017 melakukan kekerasan terhadap wartawan ANTARA Yoga saat antri di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pada Minggu (18/6). (antara.com)

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dukung Program Pemberdayaan Desa, Babinsa Koramil 09/LB Genjot Pembangunan KDKMP

2

Raih Medali Perak Sea Games 2025, Putra Serka Widodo Ikut Mengharumkan Nama Kabupaten Karo

3

Festival Pesta Mejuah -Juah Tahun 2025 Minim Penonton Dan Terkesan Di Paksakan

4

Pamit Kepada Keluarga Hendak Mancing, Ginting Dinyatakan Hanyut Di Sungai Laubiang

5

Satpol PP Utamakan Pembinaan Humanis Bagi Pedagang Tanpa Izin, Jhon Karnanta: Penindakan Adalah Langkah Terakhir