MENU TUTUP
Bumi Turang

Bisnis Ditengah Covid 19: Pedagang di Pusat Pasar Berastagi Ini Rugi Lantaran Daya Beli Menurun

Rabu, 01 April 2020 | 20:40:52 WIB Dibaca : 3165 Kali
Bisnis Ditengah Covid 19: Pedagang di Pusat Pasar Berastagi Ini Rugi Lantaran Daya Beli Menurun Tampak, Pusat Pasar Berastagi saat ini sepi pengunjung. Ini disebut lantaran dampak virus corona, Rabu (1/4/2020). Foto:KS
Loading...

Petunjuk7.com - Para pedagang di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara mengungkapkan, saat ini mengalami kerugian.

Kerugian tersebut, lantaran terjadinya penurunan daya beli masyarakat akibat merebaknya kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia, bahkan menyebar di beberapa negara.  

Bayangkan, kondisi dagangan kini mulai sepi pengunjung dari seperti biasanya. Parahnya, salah satu dipicu kekwatiran yang membuat rasa takut tertular virus tersebut. Ditambah, harga kebutuhan bahan pokok sudah mulai naik 'tajam.'      

R Tarigan salah satu pedagang , mengatakan, sejak ramainya pemberitaan virus corona, banyak para pedagang yang mengeluhkan terjadinya penurunan. Bahkan pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang.

“Ya, hampir 60 persen terjadi penurunan. Baik yang jualan sayuran, sembako sampai dengan penjual buah-buahan. Bahkan ada pedagang yang satu hari sama sekali tidak ada pembelinya,” demikian Diungkapkan seorang pedagang tradisional
Kabupaten Karo, yang bernama RTarigan kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).

R Tarigan mengatakan, apalagi sejak ramainya pemberitaan terkait virus corona, dampaknya terhadap para pedagang, sehingga membuat penurunan daya beli masyarakat.

Selain pemberitaan, lanjutnya, yang sangat 'tajam' terjadi penurunan daya beli lebih tersebut, setelah adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Kabupaten Karo berisi tentang larangan kepada masyarakat berkerumun terkait virus corona.

Ia pun mengaku, saat ini kadang pengeluaran dan pemasukannya tidak seimbang lagi.

“Seharusnya Pemkab Karo mencarikan solusi bukannya melarang kerumunan. Pusat Pasar merupakan salah satu pusat berkerumunnya pembeli dan pedagang. Entah sampai kapan hal ini terjadi,” kata R Tarigan.

R.Tarigan membeberkan, selain para pedagang pasar tradisional, akibat virus corona juga berimbas terhadap para petani sayur yang ada di Pajak Roga Berastagi, Kabupaten Karo. Yang mana para pedagang mengaku saat ini sepi pesanan datang dari luar daerah.

“Sekarang sulit mendapatkan pesanan sayuran untuk di kirim ke Medan, Jakarta, Bali maupun ke Batam . Apalagi ada isu-isunya akses di Kota Medan di tutup sebagian. Jelas akan sulit untuk melakukan pengiriman," bebernya.

Menurutnya, setelah adanya imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk membatasi keluar rumah, sejak minggu terakhir ini dan membuat mulai sepi pengunjung berkunjung ke pusat pasar.

“Kurang lebih satu minggu kebelakang pengunjung pasar semakin sepi hampir 40 sampai 60 persen, berkurang hal tersebut berdampak pada  omset  penjulan,” tuturnya.

Beda R.Tarihan, beda juga Anto Gintingm. Pedahang sembako ini mengaku harus menekan harga jual. Tujuannya, untuk menarik pembeli, meskipun ada kenaikan dari distributor. 

“Saya beli dari dari distributor ada kenaikan. Namun saya menjual dengan harga yang sama, dikarenakan untuk menarik pembeli. Karena sudah minggu-minggu ini pembeli atau pengunjung pasar pun berkurang mungkin karna isu virus corona tersebut," aku Anto menambahkan. 

Laporan:KS

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si