Ketua Pedagang Pasar Kabanjahe: Pedagang di Karo Terancam 'Gulung Tikar' Imbas Covid 19
Petunjuk7.com - Ditengah pemerintah membuat kebijakan yang meminta masyarakat untuk menghindari keramaian guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Lantas, diyakini berimbas negatif bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor makanan dan minuman.
Demikian dikatakan oleh Ketua Pedagang Pusat Pasar Kabanjahe, Lloyd Raynold Ginting kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).
Ia menilai kebijakan tersebut membuat masyarakat saat ini menghindari pusat perbelanjaan dan restoran atau kedai-kedai kopi.
"Menurut catatan Lloyd dan teman - teman pedagang, baik pedagang nasi, kedai kopi dan sebagainya sudah mengalami penurunan sales (penjualan) sebesar kurang lebih 75 persen di beberapa hari ini. Semenjak adanya informasi sudah masuknya virus Covid-19 di Indonesia," kata LIoyd.
Menurutnya, jika saat ini pendapatan para pedagang mengalami penurunan, apalagi pada memasuki akhir bulan akan lebih terasa dampaknya.
"Belum lagi di bulan depan kita akan masuk ke bulan Puasa dan Lebaran. Tentu di setiap bulan puasa sudah pasti sales itu akan turun, dan di Lebaran kita harus menyiapkan dana untuk Tunjanvan Hari Raya (THR)," rincinya.
'Jemput Bola'
Toh, pemerintah juga mengeluarkan beberapa arahan guna menghadapi situasi saat ini. Diantaranya, mengimbau untuk melakukan social distance, serta bekerja dan belajar dari rumah. Bahkan yang terbaru pemerintah menetapkan masa darurat Covid-19 .
"Bisa dibayangkan kalau trend sales (tren penjualan) terus seperti ini, dan apalagi kalau makin terjadi penurunan. Maka akan banyak pengusaha-pengusaha UMKM akan 'gulung tikar' alias tutup," jelas Ketua Pedagang Pusat Pasar Kabanjahe.
"Berharap Pemerintah Kabupaten Karo agar 'menjemput bola' ke pemerintah pusat terkait apa yang telah digelontarkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam pidatonya beberapa hari yang lalu.
"Presiden kita mengatakan agar menurunkan anggaran sebesear triliunan rupiah untuk penanganan virus corona atau covid - 19," tutur Lloyd.
Aktivis muda ini memprediksi, apabila masalah Covid 19 tidak segera diatasi, khususnya di Kabupaten Karo, akan memunculkan tindakan kriminal.
"Saya yakin kriminal sudah pasti merajalela di Kota Kabanjahe ini. Kenapa tidak, karena kalau tidak laku dagangan mereka itu, otomatis pekerja sudah pasti di Perhentian Hubungan Kerja (PHK) atau diberhentikan. Jadi saya minta kepada Pemkab Karo agar 'menjemput bolalah' ke pusat agar dana yang di kucurkan Pak Presiden kita bisa langsung di pergunakan untuk membasmi Covid - 19 ini," tandas Lloyd Raynold Ginting.
Ditempat terpisah, saat dimintai wartawan tanggapannya, Rabu (25/3/2020) kepada seorang pedagang pecel lele di Kota Berastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, A Ginting Suka mengaku mengalami penurunan omset dagangannya ditengah Covid 19.
"Sudah gawat ini Dek. Sewaktu erupsi gunung Sinabung pun tidak separah ini. Walau pun ada abu vulkanik macam hari itu. Ada pun penjualan turun paling 10 persen turunnya," ungkap A Ginting
"Ini, akibat virus corona ini, penjualan saya hampir 80 persen turun akibat Covid- 19 Ini. Kam (kamu) tengoklah itu, kebanyakan ditutup daripada yang buka," aku A Ginting Suka. (KS).