MENU TUTUP

Kebutuhan Untuk Bawang Putih 500ribu Ton/Tahun, Ini Penyebabnya Masih Impor

Jumat, 22 Desember 2017 | 07:43:53 WIB Dibaca : 1774 Kali
Kebutuhan Untuk Bawang Putih 500ribu Ton/Tahun, Ini Penyebabnya Masih Impor Pekerja menata tumpukan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6). Foto:Antaranews/Republika.co.id
Loading...

Jakarta - Kementerian Pertanian, melansir hingga saat Indonesia masih ketergantungan impor bawang putih. Impor terbesar komoditas tersebut didatangkan dari Cina.

Pasalnya, sampai sekarang belum ada produsen benih yang bisa memroduksi bawang putih secara massal. Sehingga, petani lokal belum bisa mengembangbiakan bawang tersebut. Sebab, benihnya tidak ada di pasaran.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono, mengatakan, kebutuhan Indonesia akan bawang putih mencapai 500 ribu ton per tahun. Bawang tersebut, diimpor dari Cina. Sebab, petani lokal belum mampu menanamnya. Karena, benih bijinya memang tak tersedia di pasar Tanah Air.

"Sampai saat ini kran impor bawang putih masih tetap dibuka," ujar Spudnik, saat mengunjungi Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kamis (21/12).

Menurutnya, pemerintah sudah berupaya untuk mengembangkan bawang putih ini. Seperti yang sudah di lakukan di sejumlah wilayah. Supaya, pada 2033 nanti Indonesia mampu swasembada bawang putih. Akan tetapi, bawang putih yang telah ditanam oleh petani itu, berasal dari umbi siung bukan dari biji.

Sedangkan benih yang dari biji, Spudnik mengatakan, hingga sekarang belum ada yang memroduksi. Termasuk, PT East West Indonesia (Ewindo) yang merupakan produsen benih biji, juga belum merambah memroduksi benih bawang putih.

"Kami sudah meminta ke Ewindo untuk melakukan riset, supaya bisa menanam bawang putih dari benih biji. Tetapi, produsen ini belum menemukan teknologinya," ujarnya.

Karena itu, untuk menjaga kestabilan harga bawang putih, pemerintah tetap membuka kran impor. Bawang putih yang beredar selama ini di pasaran, merupakan kiriman dari Cina. Dengan adanya impor ini, maka harganya tetap stabil.

Direktur Sales dan Marketing PT East West Indonesia (Ewindo) Afrizal Gindow, mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan teknologi yang tepat untuk memroduksi benih biji bawang putih.

Pernah diujicobakan, tetapi gagal. Salah satu kegagalannya karena disebabkan iklim yang tidak cocok untuk pemuliaan beni bawang putih.

"Selain itu, biayanya juga mahal. Jadi, bila kami bisa memroduksi benih bawang putih, harganya tak terjangkau oleh petani," ujarnya.

Sumber: Republika.co.id

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Ukur Kemampuan Fisik Prajurit, Kodim 0205/TK Gelar Kesegaran Jasmani (Garjas) Periodik I Tahun Anggaran 2024

2

Memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024, Bupati Karo membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia

3

Jaga Hubungan yang Baik, Babinsa Koramil 06/MT Komsos dengan Warga Binaan

4

Ciptakan Keamanan Dan Pantau Harga Sembako, Babinsa Koramil 05/Payung Sambangi Pasar Tradisional

5

Saat Hendak Mandi Disungai, Barus Ditemukan Meninggal Di Sungai Lau Kersik Desa Singa