Pemkab Karo Rencananya Gelar Festival Bunga dan Buah 2019
Petunjuk7.com - Kabupaten Karo memiliki objek wisata menarik dan potensial dengan udara yang sejuk, serta panorama indah dan budaya yang spesifik seperti objek wisata alam yakni: pegunungan, Sinabung “Volkano Park,", pemandian air panas alam (hot spring), air terjun Sipiso-piso, Danau Toba, hutan maupun yang lainya.
Memang saat ini Kabupaten Karo memiliki dua sektor yang menjadi andalan daerah itu: pertanian dan pariwisata.
Sebagai bentuk apresiasi kepada petani, sekaligus upaya mempromosikan potensi wisata, Pempemrintah Kabupaten (Pemkab) Karo kembali berencana menggelar Festival Bunga dan Buah (Fruit & Flower), tertanggal 5-7 Juli 2019 di Open Stage Taman Mejuah-Juah, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.
Sehingga, substansi pelaksanaan Festival Bunga dan Buah tahun 2019 ditekankan pada upaya mempromosikan atau memperkenalkan segenap potensi pertanian dan wisata untuk menjadi daya tarik wisatawan.
Selain memperkenalkan industri ekonomi kreatif, budaya dan kearifan lokal lainnya. Selain itu, tentunya, sebagai salah satu sarana pelestarian budaya Karo sekaligus filter budaya asing yang dapat mengikis nilai-nilai budaya lokal.
Demikian diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo melalui Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Kabupaten Karo, Bartholomeus Barus SSTP, saat bincang-bincang dengan insan pers, Sabtu (18/5/2019) petang di Kota Berastagi.
Dijelaskannya, sesuai dengan visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo untuk mewujudkan daerah tersebut sebagai daerah tujuan wisata, berwawasan lingkungan berlandaskan nilai-nilai budaya Karo.
“Untuk menunjukkan pariwisata Karo yang dikenal kaya dengan seni dan atraksi budaya. Selama ini, Kabupaten Karo tidak hanya menarik wisatawan nusantara, tapi juga mengundang animo turis asing. Kita upayakan, semua daya tarik yang ada di Kabupaten Karo ditampilkan dan dieksplore secara kreatif dan optimal,” tuturnya.
Diharapakan, lanjut Bartholomeus Barus, sinergis antara emerintah daerah, pihak swasta, pelaku wisata, dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata Kabupaten Karo.
"Sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap daya tarik wisatawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan asli daerah, pendapatan masyarakat, dan berkontribusi pula terhadap peningkatan devisa negara," terangnya.
Bartholomeus Barus menyampaikan, pada dasarnya konsep penyelenggaraan Festival Bunga dan Buah tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya tidak jauh berbeda.
Namun, kali ini pihaknya sedikit menambahkan beberapa konsep baru. Seperti pengadaan Kampung Kopi, Kampung Bunga, Camping Ground, serta Fun Gowes.
Selain itu, menurutnya, dari beberapa tanaman primadona yang ada di Kabupaten Karo, kali ini memberikan ruang lebih bagi tanaman kopi.
"Bukan sekedar pemilihan yang asal, kopi dipilih jadi unggulan dikarenakan saat ini kopi asli dari Karo mulai banyak digandrungi oleh penikmat minuman berwarna hitam itu," ujarnya.
“Bahkan kopi sudah menjadi minuman favorit kaum muda. Saat ini, banyak kita temui kafe–kafe di Kabupaten Karo, khususnya di kota wisata Berastagi maupun di Kabanjahe yang menjadi tempat nongkrong kaum muda, dengan menu andalan coffee Karo," ungkapnya.
Dikatakannya, Plpada pameran dan karnafal nanti, seluruh buah-buahan dan hasil bumi akan ditampilkan.
"Tapi, kopi punya tempat tersendiri. Kopi Karo sedang naik daun dan mulai menjadi gaya hidup, dan pengusaha kopi juga semakin banyak. Makanya kami lebih unggulkan dan tonjolkan kopinya," ungkap Bartholomeus Barus.
Tentu saja dengan adanya tren minum kopi ini, banyak pihak yang terbantu terutama dari sisi bisnis dan industri.
Banyak orang yang berani membuka usaha makanan dan minuman, dengan kopi sebagai salah satu menu andalan.
"Selain itu dari sisi petani pun banyak yang disejahterakan mengingat kualitas dan pamor biji kopi Karo yang mulai dilirik pengusaha kopi kelas dunia, " Bartholomeus Barus.
Ditambahkannya, para peserta yang akan meramaikan festival even wisata tahunan tersebut tak hanya dari kawasan Kabupaten Karo saja.
Ia menyebutkan, pihaknya juga akan mengundang daerah-daerah tetangga seperti Medan, Deliserdang, Binjai, Langkat, dan khususnya kawasan Danau Toba.
"Bahkan Pemerintah Kota Tomohon juga akan kita undang yang sudah sukses menggelar Tomohon International Flower Festival," tandas Bartholomeus Barus.
Untuk sekedar mengingatkan, kala itu Presiden RI Megawati Sukarnoputri pernah meresmikan Pesta Budaya Mejuahjuah, Bunga dan Buah tahun 2003 silam, bertempat di Open Stage Mejuah-juah Berastagi.
Namun, Festival Bunga dan Buah sempat berhenti beberapa tahun. Akan tetapi, Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana kembali menghidupkan even wisata yang dulu sangat populer itu. (KS).