Pengamat IPI Jerry: Ingin Menang, Jokowi Perlu Perkuat Sektor Ekonomi
Petunjuk7.com - Debat ke-5 pemilihan presiden (pilpres) merupakan sesi babak penetuan. Pasalnya ini merupakan debat pamungkas nantinya akan membahas: masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi, serta perdagangan dan industri.
Debat terakhir sangat penting apalagi topik ekonomi keuangan dan investasi. Ini tantangan buat Jokowi dimana ekonomi hanya tumbuh 5,02 persen .
Padahal pada kampanye 2014 lalu Jokowi menargetkan "economic growth" bisa tumbuh 7 persen tak terwujud.
Nah, ini bisa pengaruh pada debat terakhir. Belum lagi current account mata uang rupiah yang terpuruk hingga Rp 15.000 pada September 2018 lalu.
"Kekuatan sebuah bangsa salah satu indikatornya economic power (kekuatan ekonomi) tetap stabil dan harga bisa terjaga," demikian disampaikan Direktur Kebijakan Publik/Pengamat Politik, Indonesian Public Institute (IPI), DR Jerry Jerry Massie, Ph.,D kepada www.petunjuk7.com, Rabu (10/4/2019) melalui siaran persnya.
Jerry menjelaskan, kalau terpilih maka Jokowi jangan hanya menitikberatkan sektor infrastruktur. Tapi paparnya, memperkuat economic sector (sektor ekonomi). Bahkan trading market.
"Jadi menterinya harus paham economic breaktrough (terobosan ekonomi), market business plan, market share (pangsa pasar), sampai economic forecast (ramalan ekonomi)," tutur Jerry.
Disampaikan Jerry, anggaran infrastruktur 2019 tembus mencapai Rp 419 triliun yang hampir menyamai anggaran pendidikan yang mencapai Rp492 triliun atau 20 persen APBN.
"Jokowi harus punya target and economic plan. Jangan ekonomi mentok di 5 persen. Untuk itu, menteri yang kinerjanya lemah perlu diganti atau reshuffle," terang Jerry.
Paling tidak, lanjut Jerry, Jokowi harus belajar terobosan Mahattir Muhammad saat membatalkan mega proyek Cina yang bernilai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 281 triliun yang diongkosi.
Kemudian, lantaran Mahatir mengklaim mereka hemat Rp 1096 triliun dari 3 mega proyek itu.
"Alasan Mahattir membatalkan investasi itu pasalnnya bunganya hampir 1 juta ringgit atau sekitar Rp 3,4 triliun," ungkap Jerry.
Ambisi bangun jalan dan jembatan baik, tapi jangan melupakan sektor ekonomi. Ini urat nadi sebuah bangsa. Memang sisi lemah Jokowi di ekonomi.
Meski mencontohkan soal Mahattir Muhammad, Jerry membandungkan dengan pertumbuhan ekonomi di zaman Presiden mendiang Gus Dur yang tumbuh 1999 sudah berada di level 0,7 persen atau melompat 3,7 persen.
Kendati hampir tiga bulan bekerja, pertumbuhan ekonomi di penghujung tahun setahun berikutnya (2000), perekonomian Indonesia kembali berhasil tumbuh ke level 4,9 persen atau melompat 1,2 persen. Sedangkan pada 2001.
Kendati Gus Dur dimakzulkan di pertengahan tahun, rata-rata pertumbuhan ekonomi di akhir tahun masih berada pada level 3,6 persen.
Begitu pula di era SBY ekonomi tumbuh rata-rata 6 persen.
"Kalau mau menang pilpres, maka ekonomi perlu diperkuat setidaknya Jokowi perlu mereformasi kementerian yang berkaitan dengan perekonomian bahkan BUMN," tandas Jerry. (Hap/rls).