Pengamat Sebut Masyarakat Jangan Pilih Caleg dan Parpol 'Bermain' Money Politik
Petunjuk7.com Pengamat Hukum Universitas Sumatra Utara, Roy Fachraby Ginting, SH., M.Kn.,
mengingatkan, masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Karo agar tidak memilih calon anggota legislatif (caleg) ataupun partai politik (parpol) yang melakukan politik uang.
Menurutnya, caleg atau parpol yang melakukan politik uang berpotensi melakukan korupsi jika terpilih.
"Karena menjadi wakil rakyat bukan panggilan hati mereka. Mereka hanya mencari kesempatan untuk kebutuhan penghasilan mereka sendiri. Karena itu, modal money politic yang mereka keluarkan sebelum pemilihan, akan mereka cari gantinya lewat korupsi," tegas Roy Fachraby kepada Petunjuk.com Jumat (11/1/2019 ) di Kota Kabanjahe.
Roy menerangkan, sentra korupsi yang menggurita baik di eksekuti dan legislatif saat ini berawal dari pengelolaan parpol yang tidak profesional.
"Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak cukup populer, politik uang merupakan satu-satunya cara agar bisa terpilih," katanya.
Sehingga, papar Roy, jika terjadi berbagai modus politik uang dapat merusak pola pikir dan tatanan hidup masyarakat dalam berpolitik.
"Seharusnya, ada sinergi antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polri untuk menangkap pelaku dan penerima uang terkait Pemilu 2019 ini nantinya," imbaunya.
"Bawaslu itu anggotanya sedikit, dan polisi seharusnya tidak hanya mengamankan. Jadi, keduanya perlu bekerja sama untuk memastikan mereka yang membayar untuk mendapatkan suara tidak bisa duduk di parlemen karena apa yang mereka lakukan terhadap pemilu ini lebih berbahaya dari korupsi. Mereka mencederai demokrasi lima tahun ke depan," sebut Roy .
Jika tidak ada peringatan dari Bawaslu dan Polri untuk memidanakan pelaku dan penerima uang dalam pemilihan, Roy memprediksi "serangan fajar" masih akan terjadi pada pagi hari menjelang pemungutan suara.
"Ada juga caleg yang menyarankan terima uangnya dari caleg atau parpol lain, tapi pilih sesuai pilihan masyarakat. Ini pesan yang merusak, dan mereka tidak pantas jadi wakil rakyat. Seharusnya, mereka berikan pendidikan politik untuk menolak uang atau apa pun bentuk money politic yang diberikan," kata Roy .
Sedangkan, caleg DPRD dari Fraksi Partai PDIP di Kabupaten Karo, Lloyd Raynold Ginting terkait komentar pengamat terseut, mendukung caleg terhindar dari politik uang.
"Saya sangat setuju apa yang di katakan abang Roy. Saya sendiri memang salah satu calon DPRD. Tapi, jelas - jelas nanti saya tidak ada menjalankan uang. Saya maju ini sengaja untuk memajukan kabupaten Karo. Kalau 'bermain' uang baru kita dipilih masyarakat, tidak akan bisa maju Kabupaten Karo. Pasti tidak ada nanti gebrakan yang di buat anggota DPRD yang terpilih. Jadi, marilah kita bersaing nanti tanpa money politik. Saya minta nanti ke penegak hukum, bila ditemukan money politik, silahkanlah ditindak tegas," Lloyd Ginting kepada www.petunjuk7.com, Kamis (11/1/2019). (KS).