Sore Ini: Berisi Bebatuan Besar dan Kecil, Pengerukan Aliran Sungai Tongging Gunakan Alat Berat
Petunjuk7.com - Sore ini, Rabu (24/10/2018) satu unit alat berat merek Volvo berada didalam didalam aliran Sungai Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.
Tampak alat berat tersebut mengangkat satu-persatu bebatuan yang berada didalam aliran sungai Tongging, guna menghindari pendangkalan sungai. Apalagi, atas kehadiran alat berat tersebut menjadi tontonan bagi warga sekitar.
Diberitakan sebelumnya, puluhan Warga Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara khawatir sekitar Pukul 01: 00 WIB, Senin (15/10/3018) dini hari tadi.
Pasalnya, aliran sungai Tongging hampir meluap memasuki pemukiman warga. Tampak, warga keluar dari rumah melihat kondisi sungai. Memang hujan kala itu turun sejak Pukul 20:00 WIB, yang mengguyur Desa Tongging.
Apalagi kondisi aliran sungai saat itu, arus aliran tampak deras yang berisi bebatuan bercampur tanah warna kuning.
"Kalau disini, hujan deras kekhawatiran kami terhadap sungai Tongging jika meluap dan membanjiri rumah," ungkap Helena Boru Munthe (63) kepada www.petunjuk7.com, Senin (15/10).
" Bunyi gesekan bebatuan dari aliran sungai pertanda air sungai akan besar," ungkapnya.
Helena menjelaskan, meluapnya aliran Sungai Tongging pernah terjadi memasuki awal tahun 2018 silam. Puluhan rumah warga dimasuki air bercampur tanah dan bebatuan.
Selain itu, memang pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya, yang ketinggian air mencapai satu (1) hingga dua (2) meter mengarah ke pemukiman warga.
"Binanga (sungai) kadang meluap. Tapi memang jarang terjadi," sebutnya.
Ditambahkannya, aliran sungai Tongging yang mengkhawatirkan warga Senin (15/10) tersebut tidak terjadi.
"Rasa was - was dan warga mulai khawatir. Tetapi sungai tidak meluap," terangnya.
Bakar Kayu
Menurut tradisi kepercayaan warga Desa Tongging, apabila sungai Desa Tonggung meluap warga saling bersahutan memanggil warga yang lainnya. Apalagi yang bermukim dekat dengan sungai.
"Huta, (kampung) huta, huta," sebut sebut seorang warga kala mengetahui aliran sungai Tongging hampir meluap.
"Kalau memanggil: huta, huta, huta itu artinya ada banjir," jelas Helena.
Selain itu, tampak warga membakar kayu bakar ditengah warga mengetahui aliran sungai Tongging hampir meluap.
"Kalau membakar kayu, artinya supaya 'penghuni' sungai tahu bahwa disini ada pemukiman atau kampung warga (hutan). Itulah kepercayaan warga disini," tutupnya seraya .
Kekhawatiran warga Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, akan datangnya banjir sekitar Pukul 01:00 WIB, dini hari tadi tidak terjadi. Rasa was - was warga tampak berkurang.
Akan tetapi, peristiwa tersebut tidak dapat dipastikan. Sebab, banjir awal tahun 2018 silam, persis yang terjadi dini hari tadi.
"Seperti semalam lah pernah terjadi. Namun tiga hari lagi baru datanglah banjir," ungkap Almustan Girsang (72) mengenang banjir yang pernah menimpa desanya pada awal tahun 2018 silam.
Almustan menyampaikan, yang namanya banjir tidak dapat terakkan. Sebab, faktor hujan sebagai penyebab, kadang datangnya banjir.
"Memang sekarang di binanga (sungai) sedang perbaikan disemenisasi," sebutnya.
Bebatuan
Sejak Pukul 01:00 WIB hingga Selasa (16/10) pagi, sebagian warga ada yang tidak tidur, tujuannya untuk mengantisipasi apabila banjir datang. Namun banjir tersebut tidak datang.
"Begitulah kondisi sungai Tongging, kalau airnya deras," terang Almustan.
Saat ini kondisi aliran sungai Tongging tampak berisi materil bebatuan besar dan kecil.
Padahal, baru saja dilakukan pengerukan menggunakan alat berat. Karena saat ini bantaran sungai sedang tahap perbaikan. Menurut warga bebatuan tersebut dibawa oleh derasnya air.
Untuk diketahui, Desa Tongging merupakan wilayah dataran rendah yang persisnya berada dekat dengan danau Toba, atau di kawasan tifografi bebukitan Kecamatan Merek. Apalagi, sungai Tongging mengalir dari bebukitan Desa Aek Popo. (Sangap.S/Rij).