Dialog PSBR dan Direktur LPW PJC: Bahas Anak Berhadapan Hukum, dan Belajar Jurnalistik
Petunjuk7.com - Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) di Jalan Sekolah, Rumbai, Pekanbaru, saat ini tengah membina pendidikan serta menggembleng mereka berbagai keterampilan 70 orang remaja putus sekolah.
Selain itu, PSBR juga tengah menangani, 5 anak "yang berhadapan dengan hukum" serta 3 anak titipan korban kejahatan.
Yusti, salah seorang Pekerja Sosial di PSBR mengatakan itu saat berdialog dengan Direktur Lembaga Pendidikan Wartawan (LPW), Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Elwahyudi Panggabean, M.H., di Kantor PSBR Kamis (19/7).
Menurut Yusti, kendala mereka selama ini justru datang dari pihak keluarga anak "yang berhadapan dengan hukum" (anak pelaku kejahatan) dimana anak berposisi sebagai pelaku kejahatan.
PSBR membina remaja "yang berhadapan dengan hukum" yang tengah pengajuan PB (Pembebadan Bersyarat) dari Lembaga Pemasyarakatan (LP).
Yusti mengungkapkan, tidak mudah menangani para remaja "yang berhadapan dengan hukum" ini.
Jangankan masyarakat, malah katanya pihak keluarga sendiri sering tidak menerima anak mereka lagi pasca melakukan tindak pidana.
"Tetapi, kita terus berupaya meyakinkan orangtua mereka yang terkadang terlanjur membenci anaknya. Ternyata, berhasil," kata Yusti.
Namun Yusti, karena menyangkut privasi anak, menolak memberi tahu jenis kejahatan yang dilakukan para remaja "yang berhadapan dengan hukum" tersebut.
Lisdayanti, Pekerja Sosial yang lain juga menyebut PBSR membina dan mendidik para remaja ini dengan membangun kekuatan mental, kemampuan dan berbagai keahlian yang kelak bisa menjadi sandaran hidup bagi mereka.
Pihak PSBR juga mengungkapkan ketertarikan mereka atas tawaran PJC untuk memberikan pelatihan jurnalistik bagi anak binaan mereka.
"Saya kira ini rencana yang sangat bermanfaat bagi kami khususnya untuk remaja binaan. Program ini kita berikan secara gratis," katanya.
Elwahyudi usai kunjungannya ke PSBR menyebut program crash-program (kursus kilat) dasar-dasar jurnalistik ditawarkannya bagi para remaja binaan.
"Saya kira ilmu ini bisa membantu mereka jika kelak terjun di masyarakat. Semoga program ini terwujud dalam waktu dekat," kata Wahyudi.
Sumber:PJCNEWS.COM