Kegiatan HIMA PBSI FKIP UIR: Tablig Akbar Memperingati Isra' Miraj dan Sambut Bulan Ramadhan
Petunjuk7.com - Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau (UIR) mengadakan Tablig Akbar dalam rangka memperingati Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW dan sekaligus menyambut bulan Suci Ramadhan yang bertemakan: "Sucikan Hati, Maksimalkan Potensi, Raih Ridho Ilahi."
Hadir sebagai penceramah Wakil Ketua Umum MUI Kota Pekanbaru, Ustaz Datuk Sri Tuan Guru Drs. H. Syafrudin Saleh, M.S., di Auditorium H. Zaini Kunin gedung C FKIP UIR, Jumat (27/4).
Tampak hadir pada Tablig Akbar, Dekan FKIP UIR, Drs. Alzaber, M.Si., Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, Dr. Sudirman Shomary, M.A., Ketua dan Sekretaris Prodi. PBSI FKIP UIR, para dosen Prodi. PBSI FKIP UIR serta para mahasiswa Prodi. PBSI FKIP UIR. Tablig akbar dibuka langsung oleh Dekan FKIP UIR.
Alzaber dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada panitia dan HIMA PBSI yang telah mengadakan acara Tablig Akbar tersebut.
"Kepada Pak Ustaz izinkan kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan hadir di acara Tablig Akbar dalam memperingati Isra' Mi'raj dan menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga ustaz bisa menyampaikan bagaimana Ramadhan itu mensucikan diri, berbuat baik dan segala macamnya," katanya.
"Beliau ini sangat luar biasa dalam menyampaikan tausiahnya. Baik dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim acara Tablig Akbar resmi saya buka," tambah Alzaber.
Setelah Dekan FKIP UIR membuka acara, sampailah pada acara puncak, yakni; Tablig Akbar yang disampaikan Ustaz Datuk Sri Tuan Guru Drs. H. Syafrudin Saleh, M.S., Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kota Pekanbaru.
Datuk Sri Tuan Guru dalam tausiahnya mengatakan, tugas manusia dan jin hanya beribadah saja.
"Iman adalah keyakinan hati mengikuti ajaran nabi. Puasa tidak menjadi tolak ukur ibadah, yang paling menjadi tolak ukur iyalah salat. Ketika di Padang Mahsyar ibadah yang di nilai pertama iyalah salat. Semua makhluk Allah SWT yang di langit dan di bumi bertasbih hanya mensucikan Allah SWT. Dan semua makhluk itu tahu cara bertasbih terhadap Allah SWT. Semulia-mulianya manusia, jika tidak salat lebih hina dan rendah dari pada binatang," ungkap Ustaz.
Kemudian, Datuk Sri Tuan Guru menjelaskan, persistiwa Isra Miraj.
"Isra Miraj adalah perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Al Aqsa (Yerusalem-Palestina), kemudian dilanjutkan menuju langit ke Sidratul Muntaha dengan tujuan menerima wahyu Allah SWT," jelasnya.
"Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah dia mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra," tambah Datuk Sri Tuan Guru.
Datuk Sri Tuan Guru menyimpulkan tausiahnya.
"Salat menjadi ibadah yang amat sangat luar biasa yang memberikan dampak kepada diri sendiri dan orang banyak. Dan Sucikan Allah dengan kesucian hati," tutupnya. (P.Rang Koto/Rofiq)