Dana Kesehatan ke Wilayah Pesisir di Inhil, Pemprov Riau Kucurkan Rp109,72 Miliar
Petunjuk7.com - Pemerintah Provinsi Riau telah mengucurkan bantuan keuangan hingga Rp109,72 miliar pada periode 2016-2017 untuk Kabupaten Indragiri Hilir, guna pembangunan bidang kesehatan di daerah pesisir tersebut.
"Bantuan keuangan untuk Kabupaten Indragiri Hilir pada 2016 mencapai Rp77,6 miliar dan 2017 Rp32,124 miliar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir, Kamis (12/4).
Pembangunan daerah pesisir dalam segala bidang memang menjadi salah satu prioritas di masa pemerintahan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Daerah pesisir masih sangat membutuhkan perhatian karena geografisnya berupa kepulauan, sehingga pembangunan infrastruktur dan fasilitas kesehatan diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses layanan kesehatan.
Bantuan Keuangan yang diberikan di antaranya untuk peningkatan fasilitas di Puskesmas, yang melalui dinas kesehatan setempat, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Indragiri Hilir (Inhil) memiliki tiga RSUD yang merupakan unit pelaksana teknis daerah Pemkab Inhil, yakni RSUD Puri Husada di Tembilahan, RSUD Raja Musa di Sungai Guntung, dan RSUD Tengku Sulung di Pulau Kijang.
Mimi menjabarkan, bantuan keuangan (Bankeu) pada 2016 dialokasikan untuk pembayaran Penerima bantuan Inurba (PBI) atau premi kesehatan masyarakat miskin, pembangunan tujuh Puskesmas Pembantu (Pustu), pengadaan dua unit ambulans, pengadaan alat kesehatan (Alkes) 20 UGD set untuk Puskesmas, pengadaan 147 set vaccine carrier, dan pengadaan Alkes 91 set untuk Pustu. Kemudian pengadaan 19 unit cold chain, pengadaan 27 set bidan kit, pengadaan 25 set Alkes kedokteran umum, pengadaan 8 set bidan kit, pengadaan penunjang puskesmas 7 set, pembangunan sumur bor untuk 11 Puskesmas, Ambulance untuk RSUD Puri Husada Tembilahan, dan pengadaan Alkes untuk tiga RSUD di Inhil.
Untuk Bankeu tahun 2017 sebesar Rp32,124 miliar penyaluran melalui Dinkes Inhil sebesar Rp20,770 miliar. Bantuan itu dialokasikan untuk pembangunan 19 unit Pustu, pembuatan sumur bor untuk tujuh Puskesmas, pengadaan Alkes 10 set untuk Pustu, pengadaan 101 set bidan kit, pengadaan 16 unit dental chair, pengadaan 44 unit cold
chain untuk Pustu, dan pengadaan 231 unit vaccine carrier.
Bankeu untuk RSUD Puri Husada Tembilahan sekitar Rp5,309 miliar dialokasikan untuk pengadaan satu genset 350 kva, pengadaan emergensi kit 10 unit, dan pengadaan alat kesehatan 1 paket.
Bantuan untuk RSUD Raja Musa Sungai Guntung sekitar Rp2,93 miliar dialokasikan untuk pengadaan satu unit gynecology minor set, pengadaan 1 unit gynecology examination set, pengadaan 1 unit section Caesar instruments, pengadaan 1 unit vaginal basic set, pengadaan 1 unit Obgyne operating set, pengadaan 1 unit USG 4 D, pengadaan 1 unit alat lab koagulasi darah dan instrument, pengadaan 1 unit alat lab incubator transfer, dan pengadaan 1 unit alat lab surgical cauter.
Selain itu, ada juga bantuan untuk RSUD Tengku Sulung Pulau Kijang sekitar Rp3,107 miliar. Dananya dialokasikan untuk pengadaan Bedside cabinet 20 unit, pengadaan overbed table 20 unit, pengadaan transferring
patient 2 unit, pengadaan emergency mobile stretcher 1 unit, pengadaan wheel chair 5 unit, pengadaan instrument cabinet 12 unit, pengadaan instrument trolly 6 unit, pengadaan emergency trolley 6 unit, pengadaan waiting chair 12
unit, pengadaan anasthesi machine 1 unit, pengadaan pendan anastesi 1 unit, pengadaan operating lamp 1 unit, pengadaan electro surgical 1 unit, dan pengadaan ventilator 1 unit.
Total Bankeu untuk tiga RSUD di Inhil mencapai sekitar Rp11,34 miliar dan realisasinya mencapai 100 persen.
Khusus untuk RSUD Puri Husada, sudah memiliki fasilitas rawat inap pasien psikotik untuk penanganan kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Dengan begitu, diharapkan pelayanan terhadap pasien kasus ODGJ bisa lebih dini, sehingga tidak perlu dirujuk jauh menuju Kota Pekanbaru ke RSJ Tampan milik Pemprov Riau," kata Mimi Nazir.
Sumber:Antarariau.com