Pilgubri, DR. H. Elvis, M.Si: Pilih Pemimpin yang Benar - benar Memahami Masalah Kemiskinan
Pekanbaru - Pesoalan mendasar yang dihadapi masyarakat Riau hari ini, masih berkutat pada masalah klasik. Yakni, eskalasi kemiskinan. Satu-satunya strategi menghentikan laju proses pemiskinan ini hanyalah:
"Tampilnya pemimpin yang benar-benar mengenali, memahami dan berani bersikap bijak untuk mengatasi persoalan kemiskinan ini, demi menyelamatkan masa depan Riau sebagai negeri super kaya," kata DR. H. Elvis, M.Si Staf Pengajar Program Pasca Sarjana (PPS) Universitas Islam Riau.
Elvis menyebut, rendahnya appresiasi pemerintah terhdap hak-hak atas lahan masyarakat selama ini, memberi kontribusi signifikan terhadap eskalasi kemiskinan di Riau. "Pemerintah begitu mudahnya mengalihkan hak-hak rakyat atas kepemilikan tanah kepada pengusaha," katanya.
Lebih jauh, ahli konservasi hutan, satu-satunya di Sumatera itu, mengatakan deregulasi perusahaan perkebunan berimplikasi besar pada masalah kemiskinan karena yang diuntungkan tetap saja pengusaha. "Izin memang kewenangan Pusat. Tetapi, itu tetap saja berdasarkan rekomendasi dari pimpinan di daerah," tegas Doktor lulusan Universitas Padjajaran itu.
Bayangkan saja, demikian Elvis, 30 tahun silam, era kepemipinan Gubernur Soperipto, luas hutan Riau masih sekitar 9 juta hektare. Lantas, eksploitasinya yang lepas kendali nyaris tidak memberi kontribusi kepada rakyat.
Hamparan perkebunan sawit di Riau, sebagai konsekuensi eksploitasi hutan, katanya nyantanya baru melahirkan segelintir pengusaha mapan. "Sedang rakyat Riau terus mengalami pemiskinan," ucapnya.
Sekarang, katanya ekspansi perkebunan sawit terus menggerus hak-hak rakyat atas ahan-lahan perdesaan. "Kehidupan yang kian sulit, memaksa warga desa melego lahan-lahan mereka dengan harga tidak manusiawi," tuturnya. "Ironisnya, pemerintah begitu mudahnya melegitimasi pengelihan hak-hak atas tanah itu," ungkapnya.
Untuk itu, kata Elvis, momen Pilgubri Juni mendatang hanya akan menjadi prosesi formalitas jika rakyat Riau tidak berani menentukan sikap untuk memilih figur mana di antara Pasangan Calon (Paslon) Gubenur Riau, yang benar-benar mengenali, memahami dan concern terhadap upaya penanggulangan kemiskinan yang jumlanya di atas 500 ribu dari total penduduk Riau sekitar 5,5 juta jiwa itu.***
Sumber:Pjcnews.com