Sungai Bengawan Solo Meluap, Ratusan Rumah di Tiga Kecamatan di Sukoharjo Banjir
Jawa Tengah - Ratusan rumah yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, terendam banjir, Rabu (29/11). Lima kecamatan itu ialah, Mojolaban, Polokarto, Grogol, Weru, dan Kecamatan Sukoharjo.
Banjir yang merendam wilayah Kecamatan Mojolaban, Polokarto, dan Grogol berasal dari luapan Sungai Bengawan Solo, sedangkan Weru dan Kecamatan Sukoharjo berasal dari luapan Sungai Siluwur dan Langsur.
Sungai-sungai tersebut meluap setelah kawasan Sukoharjo dan sekitarnya diguyur hujan deras yang berlangsung sejak pagi hingga malam, Selasa (28/11) kemarin. Sampai Rabu siang, warga yang terdampak masih mengungsi.
Wardi, warga Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, mengatakan, air mulai memasuki permukiman mereka Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB. Ketinggian air di desa itu berkisar antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter.
"Sekarang sudah berangsur surut, nggak tahu kalau nanti hujan lagi, tapi semoga saja tidak," kata Wardi yang mendirikan tenda seadanya di atas tanggul tidak jauh dari rumahnya.
Desa lain di Mojolaban yang juga terdampak luapan Sungai Bengawan Solo cukup parah ialah Desa Laban. Total rumah yang terendam sebanyak 88 unit. Lalu ada pula Desa Kadokan, Kecamatan Grogol dengan jumlah rumah yang terdampak 47 unit.
Kepala Bidang Operasional Tim SAR Sukoharjo, Muchlis, mengimbau warga untuk terus waspada dan mencari tempat pengungsian yang lebih aman. Pasalnya, sinyal detektor di jembatan Bacem masih menyala merah.
"Kalau memang tidak terpaksa sebaiknya jangan kembali dulu ke rumah. Apalagi saat ini sudah mulai turun hujan lagi," katanya.
Mukhlis juga mengimbau agar warga yang bermukim di sekitar Sungai Jenes di wilayah Kartasura meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, air sungai itu tidak mampu masuk ke Bengawan Solo, sehingga dikhawatirkan meluap.
"Saat ini tinggi muka air terus naik. Kalau meluap yang terdampak antara lain Desa Pabelan, Cemani, Ngadirejo, dan Desa Singopuran," katanya.
Selain permukiman, banjir juga merendam gedung sekolahan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo, Darno, ada 10 sekolah yang kebanjiran.
"Sekolah-sekolah itu berada di Kecamatan Weru dan Grogol. Kami masih terus melakukan pendataan, mudah-mudahan tidak nambah lagi," katanya.
Sumber:Mediaindonesia.com