Pengamat Politik: Kader Gerindra di Daerah Sedang 'Menggergaji' Prabowo
Jakarta - Tanpa ada perubahan ambang batas pencapresasn (presidential threshold) yang saat ini di angka 20 persen, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah hampir pasti menjadi calon presiden pada Pilpres 2019.
Karena sesuai dengan perolehan kursi di DPR pada Pileg 2014, Gerindra mendapat 73 kursi (11,81 persen) ditambah "sekutunya" PKS memiliki 40 kursi (6,79 persen). Jika disatukan, sudah mencapai 17 persen.
"Tinggal hanya sisa 3 persen. Mereka bisa cari kepada partai PAN misalnya, atau PPP," jelas pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari saat diskusi yang diselenggarakan Garuda Nusantara Center, di SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10).
Namun disayangkan, saat ini kader Geridra di daerah justru sedang menggergaji Prabowo. Salah satu contohnya, kata Qodari, di Jawa Barat dimana Gerindra dan PKS justru menunjukan hubungan yang tidak harmonis jelang Pilkada Jabar 2018.
"Untuk menguatkan itu (mengusung Prabowo) yakni pada saat pelaksanaan Pilkada. Tapi justru saya melihat teman-teman Gerindra di daerah sedang menggergaji Prabowo dimana di tingkat nasional hubungan Gerindra dan PKS sudah sangat baik," ujarnya.
Lebih lanjut Qodari mengungkapkan, hubungan Prabowo dengan Ketua Dewan Pertimbangan PKS Salim Segaf Al-Jufri sangat harmonis.
"Kok belakangan saya melihat ketua Gerindra Jabar (Mulyadi) justru membuka front atau perang kepada PKS. Inilah yang mengancam Pak Prabowo tidak diusung pada Pilpres 2019 yang akan datang," ujarnya mengingatkan.
Sumber:RMOL.co