MENU TUTUP
Citizen Journalism

Suaib: Kampus Tempat Mencetak Sarjana Bukan Teroris

Rabu, 04 Oktober 2017 | 15:15:45 WIB Dibaca : 2332 Kali
Suaib: Kampus Tempat Mencetak Sarjana Bukan Teroris "Dialog Pelibatan Birokrasi dan LDK Kampus dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme," bertempat di Kampus Universitas Islam Negeri Mataram, Rabu (4/10). Foto:Muhammad Aras Prabowo/petunjuk7.com
Loading...

Mataram- Sinergitas di dunia kampus terus digalang oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kegiatan itu tentu, sinergi lewat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai mitra strategis BNPT yang menggelar dialog dengan tema: "Dialog Pelibatan Birokrasi dan LDK Kampus dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme," bertempat di Kampus Universitas Islam Negeri Mataram, Rabu (4/10).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasi Penelitian dan Evaluasi BNPT (Puput Agus Setiawan), Mantan Teroris (Nasir Abbas) dan Peneliti Paham Radikalisme Indonesia Bagian Timur (Suaib).

"Kegiatan ini bagian dari langkah untuk mempersempit perkembangan paham radikalisme dan terorisme dalam masyarakat, khususnya dikalangan mahasiswa, " Kasi Penelitian dan Evaluasi BNPT, Puput Agus Setiawan.

Sedangkan, Peneliti Kelompok Radikalisme dan Terorisme Indonesia Bagian Timur, Suaib menegaskan bahwa tanggungjawab universitas mencetak sarjana bukan tempat mencetak terorisme.

"Kampus adalah tempat mencetak sarja bukan tempat mencetak terorisme," cetus Suaib.

Tindakan Terorisme tidak membutuhkan banyak orang, satu orang sudah cukup menimbulkan suasana "mencekam", lanjut Koordinator Gusdurian Sulawesi ini.

"Mahasiswa harus kritis dalam menanggapi informasi-informasi yang ekstrim agar tidak terseret ke dalam kelompok radikalisme," ajak Suaib kepada para peserta dialog.

Suaib menerangkan, mengkafirkan seseorang atau kelompok bukan solusi atas masalah untuk negeri ini, karena katanya sudah cukup banyak masalah yang belum tuntas, jangan ditambah lagi.

Selain itu, paparnya Pancasila adalah nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam aktivitas hidup masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen.

"Berlaku adillah dalam berdakwah dan jangan lupa agar beradab (tidak menghakimi orang lain). Seperti yang tertuang dalam sila kedua Pancasila: kemanusiaan yang adil dan beradab" tutup Inteletual Muda NU Sulawesi Selatan ini.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai LDK kampus di Kota Mataram. Dialog berlangsung dengan dua sesi, mulai pukul 10.00 s/d 15.00 waktu setempat.

Citizen Journalism: Muhammad Aras Prabowo. <muhammadarasp@gmail.com>


Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si