Sumatera Utara - Penindasan terhadap etnis Rohingya yang terjadi di negara Myanmar diduga peran pemerintahan Myanmar ikut terlibat, kini menuai berbagai kritikan 'keras. Sebab, peristiwa pembantai etnis Rohingya disinyalir diluar batas kemanusiaan.
Oleh karena itu, memunculkan dukungan sikap agar menghentikan aksi brutal di Myanmar, dan elemen masyarakat dan organisasi masyarakat terdorong mengyatakan sikap di dunia termasuk Indonesia.
Salah satunya organisasi pemuda: Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Padangsidimpuan, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia, menyatakan mengutuk keras aksi brutal yang dialami etnis Rohingya
"Ini adalah bentuk solidaritas kita terhadap etnis Rohingya di Myanmar yang ditindas oleh pemerintahan mereka sendiri yaitu pemerintahan Myanmar," sebut Ketua PC Pemuda Panca Marga Kota Padangsidimpuan Okto Panda Tambusay kepada www.petunjuk7.com, Jumat (8/9).
Okto menjelaskan, telah membuat pernyataan sikap tertulis, atas nama kemanusian dan perdamaian dunia bahwa Pemuda Panca Marga Kota Padangsidimpuan mengutuk keras dan melaknat tindakan brutal terhadap Etnis Rohingya.
"Persatuan Bangsa -bangsa mesti berperan aktif dan jangan tinggal diam.Ini pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) dan segera cabut nobel perdamaian yang telah di berikan kepada Aung San Suu Kyi" harapnya.(Idham)