• Follow Us On : 
Ka UPT Tahura Bukit Barisan, Kamal Nasution: Musim Hujan Tiba, Waspada Bahaya Longsor. Mari Kenali Tanda-tanda dan Jenisnya Ka UPT Tahura Bukit Barisan Kamal Nasution saat menyampaikan sosialisasi bahaya longsor di Desa Daulu

Ka UPT Tahura Bukit Barisan, Kamal Nasution: Musim Hujan Tiba, Waspada Bahaya Longsor. Mari Kenali Tanda-tanda dan Jenisnya

Selasa, 03 Desember 2024 - 19:23:18 WIB
Dibaca: 197 kali 
Loading...

Petunjuk7.com, KARO [ Hujan mulai menyapa sebagaian wilayah di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Karo.Tampaknya, musim hujan tahun ini telah tiba. Seiring dengan intensitas curah hujan yang meningkat, risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor pun kian tinggi.

Kamal Nasution yang merupakan Ka UPT Tahura Bukit Barisan ketika menyampaikan sosialisasi tentang bahaya longsor kepada masyarakat Desa Doulu Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada hari Selasa 3/12/2024 menyampaikan ,"Tanah longsor terjadi ketika air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot tanah. Jika air menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan—yang terdiri dari sebagian besar lempung dengan sedikit pasir—di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

Ada enam jenis tanah longsor, yakni longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Longsoran Translasi

Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

2. Longsor Rotasi

Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan bantuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.

3. Pergerakan Rotasi

Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. longoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.

 4. Runtuhan Batu

Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar bantuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

5. Rayapan Tanah

Rayapan Tanah asalah jenis longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.

 6. Aliran Bahan Rombakan

Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.

Sebelum terjadi tanah longsor, ada beberapa gejala yang umum terjadi, antara lain munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing, munculnya mata air baru secara tiba-tiba, dan tebing rapuh serta kerikil mulai berjatuhan.

Jika Anda tinggal di kawasan rawan longsor, tingkatkan kewaspadaan dan segera siapkan langkah-langkah evakuasi ketika mulai melihat tanda-tanda tersebut di lingkungan sekitar, ucap Kamal Nasution. 

Ditempat yang sama, Danramil 03/BT Mayor Chb Vinchen Bangun mengatakan, kami dari satuan Kodim 0205/TK khususnya Koramil 03/Berastagi tetap menghimbau kepada masyarakat supaya tetap waspada dan hati hati jika melewati hutan terlebih - lebih melewati bibir hutan yang tebingnya sangat curam," ucap Danramil 03/BT Mayor Chb Vinchen Bangun.

 

Laporan : Surbakti 



Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER