Pekanbaru - Operasi Ramadniya Siak 2017 di Provinsi Riau mencatat ada 12 korban kecelakaan lalu lintas dalam 10 hari kegiatan pengamanan pengamanan lebaran tersebut.
"Data kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada selama 10 hari pelaksanaan Operasi Ramadniya 19-28 Juni berjumlah 15 kasus, 12 meninggal dunia," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Kamis (29/6)
Sedangkan untuk luka berat ada tiga orang dan luka ringan 23 orang serta kerugian materil Rp51,05 juta. Kecelakaan terbanyak terjadi di Wilayah Kepolisian Resor Indragiri Hilir dan Pelalawan dengan masing-masing empat dan tiga korban meninggal dunia.
Meski begitu, dikatakan Guntur bahwa perbandingan jumlah laka lantas selama 10 hari Ops
Ramadniya Siak 2017 dibanding periode yang sama pada 2016 laku menunjukkan tren menurun. Pada 2016 jumlah kecelakaan 26 kasus, namun korban yang meninggal dunia sama yakni 12 nyawa melayang.
"Luka berat 2016 17 orang, pada 2017 tiga orang. Luka ringan 2016 25 orang dan 2017 23 orang. Kerugian materil 2016 Rp110,2 juta dan pada 2017 Rp51,05 juta," jelasnya.
Untuk jenis kendaraan yang terlibat laka lantas selama 10 hari ini masih didominasi sepeda motor yakni 18 kasus. Sedangkan mobil penumpang empat kasus, bus dua, dan mobil barang tiga.
Namun untuk waktu kejadian laka lantas terbanyak pada pukul 15.00-18.00 WIB dengan kejadian empat kasus. Namun masih dibawah jumlah pada periode 2016 yakni lima kasus. Yang naik justru kejadian pada pagi hari yakni pukul 06.00-09.00 WIB dengan tiga kasus dimana pada 2016 hanya ada dua kasus.
Usia korban laka lantas selama 10 hari ini juga didominasi umur dibawah 20 tahun. Usia 15-20 tahun ada korban delapan orang dan usia 0-15 tahun ada enam orang, namun menurun dibanding 2016. Yang naik justru korban usia 41-45 tahun dimana tahun 2016 hanya satu orang, tapi pada 2017 ini ada enam korban.
"Penyebab kecelakaan yang banyak adalah melewati atas kecepatan, tidak jaga jarak, dan mendahului berpindah jalur," ungkap kabid humas. (antara.com)