SMPN 2 Singkep Salurkan Zakat Profesi Kepada 61 Orang siswa/ i Kurang Mampu

Petunjuk7.com.- Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 (SMPN 2) Singkep Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau, pada Selasa (09/05) tadi, kembali menyalurkan zakat profesi pegawainya kepada enampuluh dua (62) orang siswa/i yang berstatus kurang mampu.

Penyaluran zakat profesi yang digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan penanganan virus corona atau Covid-19, bersamaan dengan agenda tahunan yang digelar SMPN 2 Singkep di bulan Ramadan atau menjelang hari Raya Idul Fitri.

Menurut Drs. Effendi, Kepala sekolah SMPN 2 Singkep, kepada wartawan www.petunjuk7.com, Sabtu (9/5/2020) siang mengatakan, bajwa zakat yang disalurkan tersebut merupakan hasil pengumpulan 2.5% zakat profesi dari penghasilan pegawai PNS yang ada disekolahnya.

"Zakat profesi yang kami salurkan ini berasal dari 2.5 % penghasilan beberapa pegawai PNS yang ada di sekolah kami. Kegiatan ini rutin kami laksanakan setiap tahunnya. Kemudian penyalurannya ini biasanya dilaksanakan tepat di bulan ramadan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri," jelas Effendi.

Senada Efendi, Ismawati, S.Ag.,Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 2 Singkep.yang sekaligus Staf Pendidik di SMP N 2 Singkep menjelaskan, dalam tahun ini pihaknya berhasil mendapatkan saluran zakat profesi dari pegawai PNS sebesar Rp. 9.450.000.

"Pada tahun ini kami menerima penyaluran zakat profesi dari Pegawai PNS sebesar Rp. 9.450.000. Zakat profesi tersebut sudah kami salurkan kepada 61 orang siswa/i yang tergolong orang tuanya kurang mampu. Kemudian ditambah lagi 2 orang Tenaga Honor Komite yang kami nilai termasuk kategori penerima zakat," jelas Ismawati.

Ditambahkan Ismawati biasanya pada tahun sebelumnya penyaluran zakat profesi ini bersamaan dengan penyaluran infak sadekah yang dikeluarkan siswa/i disaat bulan Ramadan.

"Tahun ini ada perbedaan dari tahun sebelumnya. Biasanya penyaluran zakat profesi ini bersamaan dengan penyaluran infak sedekah ramadan dari siswa/i di SMP N 2 Singkep. Tapi semenjak ditetapkannya aturan siswa belajar dirumah, jadi program infak sedekah ramadan tersebut tidak bisa dijalankan. Tapi kami tetap bersyukur, karena tetap bisa menyalurkan zakat profesi ini kepada siswa/i kami. Mudah-mudahan mereka yang menerima zakat tersebut dapat memanfaatkannya untuk berbelanja kebutuhan saat hari raya Idul Fitri nanti," tutup Ismawati. (Jerry Syahputra).