Petunjuk7.com - Pangdam I/BB, Mayjen TNI MS Fadhilah menegaskan, bahwa operasi Gaktib dan operasi Yustisi TA 2020 di wilayah Kodam I/Bukit Barisan bertujuan untuk menciptakan prajurit TNI yang profesional, disiplin dalam berlalu lintas, dan memiliki etika dalam pelaksanaan tugas-tugas di lapangan.
“Tujuan akhir Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi ini adalah menciptakan Prajurit TNI yang profesional, berdisiplin, berdedikasi dan memiliki etika dalam pelaksanaan tugas di lapangan,” kata Pangdam I/BB, Mayjen TNI MS Fadhilah saat memimpin upacara gelar operasi Gaktib dan operasi Yustisi TA 2020 di Lapangan Makodam I/BB, Jln Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Jumat (14/2/2020).
Selain itu, Pangdam I/BB menjelaskan, operasi ini adalah kegiatan tahunan, yakni dari 2 Januari sampai 31 Desember, dan digelar sepanjang tahun, sehingga setiap tahun akan dimulai lagi.
Diakui Pangdam I/BB, operasi ini sebenarnya lebih bersifat ke dalam institusi TNI. Namun karena penegakan hukum dan tata tertib tidak hanya dilakukan institusi TNI sendiri, maka keterlibatan Polri dan lembaga peradilan, seperti Dilmilti, juga disertakan.
“Dengan digelarnya operasi ini, maka semua unsur TNI wajib mentaati dan berdisiplin dalam segala hal. Baik dalam tindakan maupun dalam mematuhi aturan dan perintah pimpinan, termasuk dalam hal netralitas yang kembali ditegaskan Pimpinan TNI,” urai Pangdam I/BB.
Dalam pelaksanaan upacara ini, Pangdam I/BB juga menyampaikan amanat tertulis Panglima TNI, Marsekal TNI Dr (HC) Hadi Tjahjanto, SIP.
Yakni, Panglima TNI memerintahkan agar diterapkan inovasi-inovasi baru Gakkum yang dapat meningkatkan efektivitas dan optimalisasi pencapaian tugas pokok TNI.
"Melalui operasi Gaktib dan operasi Yustisi ini, TNI dituntut untuk terus meningkatkan profesionalitasnya, dan salah satu ciri dari profesionalitas adalah disiplin yang tinggi,” tegas Panglima TNI yang dibacakan Pangdam I/BB.
Sebelum menegakkan disiplin, maka seluruh satuan dan personel POM TNI harus terlebih dahulu menguasai tugas dan tanggungjawabnya serta berdisiplin tinggi. Petugas tidak bersikap arogan di lapangan, namun harus tegas dan tidak ragu-ragu serta mengedepankan profesionalitas.
Pelaksanaan operasi harus dikembangkan ke arah peningkatan profesionalitas petugas dan subjek hukum melalui upaya edukasi.
“Ini karena esensi operasi adalah proses lanjutan dari upaya pencegahan dan penyelesaian pelanggaran hukum bagi prajurit dan PNS TNI. Dengan demikian kepatuhan terhadap norma, peraturan dan hukum dapat ditegakkan, baik atas kesadaran individu maupun secara struktural formal,” jelas Panglima TNI.
Hal ini sesuai dengan tema yang ditetapkan yaitu: Dengan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi TA 2020, Polisi Militer Siap Meningkatkan Ketaatan Hukum, Disiplin dan Tata Tertib Prajurit Guna Membangun TNI yang Profesional dan Menjadi Kebanggaan Rakyat Menuju Indonésia Maju”.
Diakhir amanat Panglima TNI yang dibacakan Pangdam I BB, disampaikan beberapa penekanan kepada seluruh prajurit TNI. Yaitu; Pegang teguh komitmen Netralitas TNI dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2020, sehingga pesta demokrasi dapat berjalan aman, lancar dan sukses.
Kemudian; sikapi secara cerdas perkembangan lingkungan strategis termasuk paradoks kemajuan teknologi.
Patuhi aturan yang berlaku dan segala bentuk perintah kedinasan serta hargai pelaksanaan tugas aparat penegak hukum. “Para Komandan Satuan agar memberikan dukungan penuh demi suksesnya penyelenggaraan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi ini,” tegas Panglima
TNI.
Upacara diikuti oleh prajurit Polisi Militer gabungan dari tiga matra (AD, AL, dan AU) dan perwakilan dari Propam Polda Sumut di wilayah Kodam I/BB. Hadir juga Kapoldasu, Irjen Pol Martuani Sormin, Danlantamal I Belawan, Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong, Pangkosekhanudnas III, Marsma TNI Djohn Amarul SAB, Danlanud Soewondo, Kolonel Pnb Meka Yudanto, Danpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan, para Danrem dan PJU jajaran Kodam I/BB serta Polda Sumut. (KS).