Petunjuk7.com - Petunjuk7.com - Seorang warga Kabanjahe berinisial DK mengaku kecewa saat menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Rakyat Imdonesia (BRI) yang berada di Kantor Cabang BRI Jl.Vetran Kabanjahe, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.
Pasalnya, saat ia akan menarik uang tunai sejumlah Rp. 50.000,- dari mesin ATM tersebut hanya struk informasi bertuliskan: transaksi berhasil yang keluar.
Namun, uang yang diharapkan akan leluar, sesuai nominal yang telah dipilih, tak kunjung keluar dari mesin ATM.
Kejadian yang dialaminya itu pada Minggu (8$12/2019) Pukul 20 : 34 WIB, dan langsung melaporkan ke pihak security yang saat itu sedang bertugas.
Akan tetapi, burhubung saat itu waktu sudah malam, lanjutnya, pihak scurity menganjurkan untuk melaporkan pada esok harinya ke petugas coustemer service (cs) Bank BRI.
Lantas, dua (2) hari berselang pasca kejadian, tepatnya Selasa (10/12/2019) Pukul 14 : 30 WIB, DK menanyakan masalah tersebut ke petugas costumer service BRI yang bertugas.
"Biasanya uang akan di kembalikan ke saldo rekening, namun sesuai sistem yang ada harus menunggu maksimal 10 hari setelah dilaporkan. Namun begitu, akan kami upayakan secepatnya agar uang masuk kembali ke jumlah saldo rekening tabungan, paling tidak besok diupayakan," ungkap DK menirukan perkataan costumer service BRI kepada www.petunjuk7.com, Selasa (10/12/2019).
DK menanyakan kenapa hal tersebut bisa terjadi, pihaknya costumer service BRI mengatakan, "mungkin pengaruh sinyal yang kurang bagus, sehingga proses transaksi bisa seperti itu, sambil menyerahkan secarik surat (Report Viewer) BRICare Troble Ticket Report dan menyarankan agar ke esokan hari memeriksa kembali jumlah saldo di ATM milik nasabah, seraya meminta maaf atas ketidak nyamanan nasabah," kata DK kembali menirukan ucapan Costumer Service BRI.
DK mengaku kecewa atas pelayanan dari pihak Bank BRI Cabanb Kabanjahe. Sebab, katanya, dikarenakan prosedur yang terlalu lama hanya untuk menyelesaikan persoalan yang menurutnya kesalahan dari pihak BRI.
"Ini kan bukan kesalahan kita sebagai nasabah. Ini jelas kesalahan dari pihak Bank. Terlepas itu, masalah jaringan atau yang lain. Yang jelas kita disini dirugikan. Hanya uang sedikit saja harus menunggu waktu 10 hari. Gimana kalau jumlahnya besar, dan udah menyangkut hidup orang lain, misal uang itu untuk beli obat dan harus saat itu dibutuhkan. Masak harus nunggu 10 hari lagi, bisa mati lah orang yang butuh obat itu," kata DK dengan kesal.
Dia berharap keprofesionalan dari pihak mangement Bank BRI sebagai Bank pemerintah yang seharusnya lebih menjaga kualitas dan pelayanan terhadap nasabah.
"Kalau cuma alasannya jaringan error, sistem bermasalah, itu kan bukan urusan nasabah. Mungkin bukan saya saja yang pernah mengalami kejadian serupa seperti ini. Bisa jadi orang lain juga. Kalau seperti ini terus, bisa-bisa orang gak mau lagi nabung di BRI. Marena tidak menjaga pelayanannya," terangnya.
Ditempat terpisah, seorang staff BRI Cabang Kabanjahe, Robert Tarigan, saat dimintai tanggapanya soal masalah tersebut, mengatakan, bahwa hal tersebut sudah sesuai prosedur.
"Kalau seperti itu kejadiannya, nasabah buat pengaduan ke CS. Tunggu prosesnya. Ya Memang gitu prosedurnya," jawab Robert.
Untuk diketahui, masalah di Bank BRI Cabang Kabanjahe bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, ada nasabah juga sempat dirugikan akibat keluarnya uang pecahan nilai dua ribuan dari mesin ATM.
Saat itu nasabah mencoba menarik uang tunai sebesar 500ribu. Namun yang keluar senilai 452 ribu.
Selain itu, seorang nasabah juga mengalami kekesalan, lantaran uang yang akan diambil dari mesin ATM, tiba-tiba disedot lagi dan masuk kedalam mesin. Saat diperiksa saldonya sudah terpotong.
Laporan:KS