Petunjuk7.com - Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kadis PUPR Ir. Paten Purba, Kabid Bina Marga Hendra Mitcon Purba, Camat Simpang Empat Amsah Perangin Angin tinjau jalan amburadul , Kamis (04/4/2019) Pukul 14:00 WIB di Desa Surbakti Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.
Menurut Terkelin, jalan ini sudah ada 2 kali saya tinjau, terakhir jalan ini sudah kita turunkan alat berat laoder untuk menyorong tanah kiri kanan jalan, sebab selama ini faktor jalan ini rusak akibat tidak adanya saluran parit gorong gorong nya, ” ujarnya.
"Dulu sudah kita ingatkan Camat agar penyucian Wortel dikordinasikan agar pembuangan air cucian wortel tidak sembarangan dibuang, akan tetapi melalui saluran parit yang dibuat oleh PUPR sementara berupa parit buatan,” terangnya.
"Ternyata, fakta dilapangan setelah jalan di laoder kata pihak PUPR ada masyarakat setempat saluran gorong gorong parit yang dibuatkan oleh pihak PUPR, ditutup dengan cara menyumbat dengan tanah, sehingga air kembali mengalir tidak pada tempatnya, efeknya jelas menjadi air meluber ke badan jalan, membuat kerusakan jalan semakin parah, ” tandas Terkelin.
Lanjut Terkelin, mulai hari ini Camat kordinasikan kepada masyarakat bersama Kepala Desa (Kades) tentang pentingnya patit saluran agar jalan tidak semakin rusak parah, kalau sudah begini, yang disalahkan pasti pemerintah, maka itu Camat dan Kades berperan, ini upayakan ya pak Camat , ” pintanya.
Layari Sinukaban anggota DPRD Sumut menghimbau masyarakat agar tidak terjadi kerusakan jalan lebih parah lagi, dukung program pemerintah dalam arti kata apa yang telah diperbuat dinas terkait, mari kita jaga, jika kita tidak bisa perbaiki, minimal kita awasi, ” katanya.
Kasihan Pemkab Karo bolak balik tinjau dilapangan ternyata, program Pemda tidak didukung sepenuhnya, ini peran Camat dan Kades , sebenarnya, dan berkolaborasi dengan dinas PUPR,” jelasnya.
Kepala PUPR Ir Paten Purba melalui Kabid Bina Marga Hendra Mitcon menjelaskan, bahwa parit ini waktu kita turunkan alat berat sudah kita bersihkan agar sementara waktu air hujan maupun air cucian Wortel dari pengusaha simpang Desa Surbakti dapat mengalir dijalur yang kita buat, ” ucapnya.
Hari demi hari, masyarakat Desa Surbakti melakukan penimbunan didepan jalan rumahnya atau jalan keladangnya, akhirnya dampak ini air sekarang sudah meluber ke badan jalan, walaupun tidak musim hujan sering air ke badan jalan, sebab air tersebut berasal dari cucian Wortel , menambah kerusakan jalan menjadi parah, ” keluhnya .
Dalam kesempatan yang sama camat Simpang Empat Amsah Perangin tidak menampik ketidaktaatan warganya dalam menyikapi kerusakan jalan akibat ulahnya sendiri berupa air cucian Wortel tidak mengalir pada tempatnya, maupun saluran parit yang dibuat oleh dinas PUPR ditimbun oleh masyarakat, ” ujarnya.
Ini sudah sering saya kordinasi dengan Kades Surbakti Bahtera Ginting, terkait ulah warga ini, namun sampai saat ini belum ada informasi dan penyelesaian yang dilaporkan Kades kepada saya, kedepan akan kita coba lebih perauasif lagi, agar masyarakat tidak mengalihkan air yang mengalir ke badan jalan, dengan cara menutup saluran parit depan ladangnya atau kedainya, ini upaya kedepan, ” imbuhnya.
Pendekatan perauasif tidak berjalan, maka selanjutnya saya akan berkordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penindakan pengusaha pengusaha bandel yang tidak peduli akan lingkungan, akibat ulahnya jalan rusak menjadi lebih rusak parah lagi, ” pungkasnya. (Sangap.S/rls).