Bupati Karo dan Gubsu 'Lepas' Ekspor Sayur Kubis ke Malaysia
Petunjuk7.com - Kementerian pertanian melalui Badan Karantina Pertanian Ir. Ali Jamil, MP, Phd, bersama dengan Gubernur Sumatera Utara ( Gubsu) Edy Rahmayadi dan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH dan Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang melepas ekspor sayur Kubis ke negara Malaysia, Kamis (28/2/2019).
Acara pelepasan ini dilaksanakan di Gudang PT. Juma Berlian Exim, Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo.
Untuk diketahui, dari 147 jenis produk pertanian unggulan ekspor asal Sumatera Utara, kubis asal Kabupaten Karo merupakan komoditas hortikultura terbesar penyumbang jumlah ekspor.
"Hingga saat ini ada 5 negara tujuan ekspor kubis asal Karo yakni Taiwan, Malaysia, Jepang, Singapura, Korea Selatan," ungkap Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ir. Ali Jamil, MP., P.Hd.
Data produk
Selain kubis, pelepasan ekspor rencananya melalui pelabuhan Belawan, Kota Medan bersamaan dengan 19 produk lainnya dengan total nilai 272,166 miliar rupiah.
Kemudian, Kepala Karantina Belawan, Bambang Haryanto memberikan rincian data produk yang telah disertifikasi oleh pihaknya masing-masing sebagai berikut; kopi biji sebesar 788.845 ton senilai 70,215 M, sayuran kubis 50.2 ton senilai 125 juta, kayu manis 125,5 ton senilai 4,076 M, pinang biji 1.485 ton senilai 22,275 M, karet lempengan 1577.88 ton senilai 29,976 M, karet lembaran 469.08 ton sebesar 1,312 ton, nipah 151,533 ton senilai 1,057 M, lidi 26,8 ton senilai 99 juta, getah pinus 207,832 ton senilai 1,981M, gambir 27 ton senilai 945 juta, minyak sawit 13620.59 ton senilai 122,572, kelapa parut 45.75 ton senilai 2,057 M, kayu oak putih 255,8326 m3 senilai 1,245 M, kayu karet 1684,10m3 senilai 9,428M, ekaliptus sawn timber sebesar 19,7627 m3 senilai 124 juta, teh 24.8 ton senilai 62 juta, kayu olahan 465,13 m3 senilai 1,991 M, silver prills/ palmitic acid 194,1 ton senilai 1,853 M, beef produk 9,103 ton senilai 773 M.
"Kubis, sebagai salah satu produk unggulan asal Sumut," terangnya.
Dijelaskan Bambang, bahwa dari data statistik Karantina Belawan, ekspor kubis yang keluar dari pelabuhan Belawan selama 5 tahun pertama terus mengalami peningkatan.
"Kecuali ditahun ke 3 yang mengalami penurunan disebabkan kondisi alam pasca erupsi Sinabung, " ungkapnya.
Ekspor kubis
Menurut data, di tahun pertama, tahun 2012, ekspor kubis sebesar 11.747 ton dengan nilai 35.243 millar rupiah, tahun 2013 sebesar 13.133 ton dengan nilai 39.401 millar rupiah, tahun 2014 sebesar 8.933 ton dengan nilai 26.800 millar rupiah, tahun 2015 sebesar 17.043 ton dengan nilai 51.131 millar rupiah, ditahun 2016 sebesar 32. 680 ton dengan nilai 98.040 millar rupiah.
Namun ditahun 2017 dan 2018 volume ekspor komoditas ini mengalami penurunan yakni ditahun 2017 hanya sebesar 18.459 ton dengan nilai 55.379 millar rupiah dan di tahun 2018 sebesar 15.228 ton dengan nilai 45.906 millar rupiah.
"Penurunan selama 2 tahun terakhir ini disebabkan semakin ketatnya persyaratan keamanan pangan dari negara tujuan ekspor, terutama Jepang, Korea Selatan dan Singapura yang memiliki standar syarat keamanan pangan yang cukup tinggi," jelas Jamil.
Untuk mengatasi hal ini, di awal tahun 2019 Kementerian Pertanian melalui Barantan melakukan pendampingan kepada para eksportir guna memenuhi persyaratan ekspor.
"Termasuk kepada petani kubis di Kabupaten Karo ini, melalui Karantina Belawan dilakukan mitigasi Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) melalui inline inspection. Pendampingan mulai dari pertanaman kemudian penanganan pasca panen sampai ke pengangkutan agar sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor.
Penerapan inline inspection insyaAllah dapat menjadi solusi untuk kembali meningkatkan volume ekspor kubis asal Sumatera Utara," ungkap Jamil.
Sedangkan, Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana, SH., mengatakan dengan terbukanya peluang ekspor ini, tentu akan memberikan gairah positif bagi petani di Kabupaten Karo dalam mengembangkan tanaman sayuran.
" Karena adanya jaminan harga pasar yang lebih stabil," jelasnya.
Bupati Karo menambahkan produksi sayuran Kabupaten untuk mengisi pasar ekspor masih terbuka luas.
"Kita tinggal meningkatkan lagi kualitas produksi dan penanganan pasca panennya, mengingat tuntutan konsumen makin menghendaki. sayuran yang fresh dan menyehatkan.
Selain itu juga, dengan dibukanya ekspor ini, membuktikan bahwa produk pertanian tanah karo dapat menembus pasar internasional dan diterima oleh masyarakat, " sebut Bupati Karo dengan bangga.
Turut hadir pada pelepasan ekspor, Anggota DPRD PRovsu Muchrid Nasution, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan drh. Bambang Haryanto,MM, OPD Provsu dan OPD Kab Karo, Pimpinan PT. Juma Berlian Exim, Para pengusaha eksportir serta undangan lainnya. (Sangap.S/rls).