Petunjuk7.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar tak percaya data yang disajikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir terkait jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) khususnya yang terjadi di daerah yang terdampak akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), khususnya di Rupat dan Dumai.
Orang nomor satu di Riau ini pun meminta Kadiskes Riau untuk mengkroscek kembali data Ispa yang disebut berasal dari laporan puskesmas dan pemerintah setempat.
"Rasanya tak masuk akal data yang ibu sampaikan itu. Coba cek lagi bu ya," kata Syamsuar, saat memimpin rapat Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (27/2/19).
Data Ispa yang membuat Syamsuar berkerut kening lalu meminta Kadiskes kembali mengecek data hasil laporan itu, karena data penderita Ispa di Kota Dumai jauh lebih besar dari pada di Pulau Rupat, tempat banyaknya terdapat sumber Karhutla.
Menurut Syamsuar, kondisi udara di Rupat justru lebih berbahaya dari pada di Dumai. Namun untuk korban Ispa justru lebih besar di Dumai.
Kadiskes sempat menyela dengan alasan, arah asap lalu kemudian berdampak di Dumai itu. Namun Syamsuar kembali meragukan data yang disampaikan Kadiskes tersebut.
Kadiskes mengatakan, jumlah total data Ispa yang ada di Rokan Hilir, Dumai dan Bengkalis sebanyak 2.488 kasus. Dari jumlah itu Rohil terdapat 42 kasus, Bengkalis khususnya Rupat 247 kasus ada di Rupat. Sedangkan Dumai dilaporkan 2.199 kasus.
Lebih lanjut, Kadiskes juga menyampaikan soal penyaluran masker ketiga daerah yang terdampak Karhutla tersebut. Kemudian ada juga penyaluran makanan untuk ibu hamil dan balita. (Rij/MCR).