Petunjuk7.com - Pemerintah Kabupaten Siak berencana mengemas peluang dan daya tarik wisata Sungai Siak di Siak Sri Indrapura, dengan mendandani sungai bersejarah Negeri Istana itu agar menarik seperti indahnya tampilan sungai di Kota Melaka, Malaysia.
Sungai yang dahulu dikenal dengan nama Sungai Jantan tersebut, pinggirannya akan dipercantik sentuhan mural art, lighting LED, serta revitalisasi bangunan pinggiran sungai, serta dilengkapi fasilitas boat wisata sejenis Malacca River Cruise, ikon wisata sungai di negeri jiran.
Wacana pembaharuan Potensi Pariwisata tersebut mencuat, setelah menimbang banyaknya kesamaan karakter di kawasan pinggiran sungai dikedua negara yang kaya akan nilai budaya dan kesejarahan kesultanan melayu Siak dan Melaka yang termashur dan pernah berjaya pada zamannya.
Untuk membicarakan peluang kerjasama pengembangan pariwisata tersebut, Pemkab Siak dan perusahaan milik daerah mengundang Perbadanan Pembangunan Sungai dan Pantai Melaka (Malacca River Cruise), untuk meninjau peluang tatanan Waterfront City yang ada di Siak Sri Indrapura.
Usai meninjau Tepian Bandar Sungai Jantan (TBSJ) rombongan Badan Pengelola Pariwisata Negeri jiran tersebut melakukan pertemuan dengan jajaran Pemkab Siak.
"Saya yakin paling lama 5 tahun lagi Siak akan berubah wajah" sebut Azran bin Abidin, Chief Executive Officer Malacca River Cruise (MRC), saat menggelar pertemuan dengan Bupati Siak Syamsuar, Rabu (23/1).
Ia juga menyebut karakter Sungai Jantan/Siak serupa dengan sungai di Pahang dengan lebar dan arus yang nyaris sama. Menurutnya rencana Pemkab Siak untuk mulai mengembangkan wisata sungai dengan dukungan minimal 2 unit boat Siak River Cruise, akan mengulang sejarah Melaka yang dahulu juga merintis wisata air dengan jumlah 2 unit boat Malacca River Cruise.
"Kami sejak mulai mengembangkan wisata sungai tahun 2006, dan saat ini mulai berinvestasi dan mampu membiayai operasional secara mandiri. Alhamdulillah selain menghidupkan peluang pariwisata, model pengembangan ini nanti juga akan banyak membantu perekonomian rakyat yang hidup disepanjang pinggiran sungai" sebutnya.
Azran juga menyebut, saat ini Melaka sudah memiliki 40 unit boat dan ditargetkan bertambah hingga 60 boat guna melayani wisatawan berkeliling kota via sungai dengan durasi 40 menit.
"Perbulan pendapatan yang diraup mencapai 1.3 juta Ringgit Malaysia dan mampu mendatangkan 1,5 juta wisatawan dari target 20 juta pelancong yang ditetapkan kerajaan" ungkapnya.
Bupati Siak Syamsuar sendiri menyambut sokongan rencana pengembangan pariwisata berbasis Sungai Jantan/Siak tersebut. Pemerintah sebutnya, harus berani berinovasi dan menatap kedepan untuk memajukan Pariwisata Daerah.
"Di Riau ini, Siak Sri Indrapura adalah destinasi wisata Sejarah Kerajaan Melayu tersohor di Dunia, begitu juga hendaknya Siak harus suguhkan Wisata Budaya dengan berlandaskan kultur kedaerahan, yang belum tergarap di Negeri Istana ini ialah wisata berbasis sungai. Padahal banyak orang bilang penataan sungai kita sudah seperti negara maju di eropa," kata Syamsuar.
Untuk itu, sambut Syamsuar, Pemerintah daerah harus berani mulai inovasi, misalnya melaksanakan iven Serindit Boat Race sudah 2 tahun berjalan ini sebagai penarik awalnya Siak The Truly Malay berbasis Sungai.
"Di Riau ini kalau ada spot wisata air sungai Siak ini maka pantang nampak sesuatu yang baru, asal tahu oleh masyarakat nanti pasti ramai kunjungan wisata. Tak hanya wisatawan lokal dalam Provinsi Riau, wisatawan dari provinsi tetangga juga ramai melancomg kemari. Kalau kita berani berinovasi pasti laku, dan saya yakin InsyaAllah pasti untung" ungkapnya.
Dalam pertemuan berdurasi 1,5 jam tersebut, kedua pihak bertukar informasi seputar pengelolaan peluang wisata sungai tersebut. Dari pemaparan rombingan Malaca River Cruise tersebut, diketahui nilai investasi revitalisasi sungai di Melaka mencapai 654 juta Ringgit Malaysia.
Dimana pengembangan dan pengelolaan sungai wusata tersebut meliputi perwajahan tepian sungai, pembersihan areal dan perawatan siklus air, pengadaan fasilitas pariwisata, pengelolaan kualitas air dan lain sebagainya.
Sementara peluang wisata ditawarkan misalnya terbinanya Kampung Melayu berkonsep living museum, wisata skydeck, boat wisata Malaca River Cruise, dengan pesatnya pertumbuhan ekonomian wisata maka meningkat juga nantinya jumlah hotel serta homestay berdampak pada sejahteraan masyarakat tempatan.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hendrisan, Kepala Badan Perencanaan Daerah Wan Yunus, Kepala Dinas PUPR dan Bina Marga Irving Kahar, dan Kepala Dinas Pariwisata Fauzi Asni beserta sejumlah perwakilan OPD terkait besama pimpinan Perusahaan Milik Daerah Tengku Agus.
Pertemuan lanjutan diagendakan terlaksana bulan depan dengan penandatanganan nota kesepakatan pengelolaan pariwisata dan pengadaan fasilitas pendukung kepariwisataan. (Rij/MCR/MCS).