Petunjuk7.com - Tinggal di Indonesia yang beriklim tropis, Anda mungkin tidak begitu familiar dengan istilah hipotermia dan sebatas hanya pernah melihatnya di film-film Barat.
Kebanyakan film biasanya menggambarkan hipotermia dengan orang-orang yang kedinginan karena terjebak di badai salju Antartika.
Namun, masalah ini tidak hanya bisa terjadi di tempat-tempat yang bersalju atau beriklim dingin saja. Jika Anda tidak bisa menjaga diri selama beraktivitas di Indonesia sekalipun, Anda jua bisa terkena hipotermia. Apa saja yang bisa jadi penyebab hipotermia?
Berbagai penyebab hipotermia yang perlu Anda ketahui
Hipotermia adalah istilah untuk menggambarkan penurunan suhu tubuh secara drastis dan cepat. Suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37,5º Celsius, tapi hipotermia bisa menurunkan suhu tubuh hingga jauh di bawah 35º Celsius.
Hipotermia terjadi akibat tubuh gagal untuk menghangatkan diri sendiri karena perubahan suhunya terjadi sangat cepat. Normalnya, tubuh akan menggigil begitu mulai merasa kedinginan.
Selanjutnya tubuh akan membakar lemak untuk menghasilkan panas supaya menjaga suhu inti tetap normal. Namun ketika Anda terus-terusan terpapar dingin, mekanisme penghangatan diri ini tidak bisa bekerja dengan baik karena panas yang dihasilkan tidak akan mencukupi. Alhasil, muncullah berbagai gejala hipotermia.
Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang perlu segera ditangani agar tidak berakibat fatal. Ketika suhu tubuh menurun drastis, kerja jantung, sistem saraf, dan organ akan perlahan mulai gagal berfungsi secara perlahan. Tanpa perawatan, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung dan gagal paru yang berakhir dengan kematian.
Penyebab hipotermia yang paling utama adalah paparan udara atau air dingin. Berbagai hal penyebab hipotermia lainnya yang mungkin terjadi seperti dilansir dari Very Well, antara lain:
1. Berendam di air dingin
Berendam air dingin dalam waktu cukup lama bisa menyebabkan hipotermia. Dinginnya air akan menghilangkan panas yang dihasilkan tubuh, bahkan 25 kali lebih cepat dibanding dengan udara dingin.
Anda juga bisa mengalami hipotermia jika berenang terlalu lama atau terus-terusan memakai baju yang basah oleh keringat setelah olahraga.
2. Terpapar udara dingin
Hipotermia adalah ancaman utama bagi para pendaki gunung, yang seringnya disepelekan. Semakin tinggi Anda mendaki, suhu lingkungan akan semakin turun dan juga semakin berangin. Angin dingin bukan hanya membuat Anda menggigil, tapi juga lama-lama mengurangi suhu tubuh.
Jika udara dingin disertai hujan terjadi saat Anda naik gunung, kombinasi keduanya membuat risiko Anda terkena hipotermia lebih besar.
3. Operasi
Hipotermia tidak selalu disebabkan oleh cuaca sekitar, tapi juga ketika Anda mendapatkan perawatan medis seperti pembedahan terutama bedah mayor.
Standar suhu ruangan operasi bisa berkisar 19–24ºC dengan kelembaban yang cukup rendah (45–60 persen). Artinya, ruangan operasi itu sangat dingin dan kering. Ditambah lagi Anda akan selalu dalam keadaan tidak sadar dan telanjang (hanya dilapis gaun operasi) selama waktu pembedahan. Hal ini dapat menghambat mekanisme tubuh untuk menghangatkan diri.
Selain itu, kulit yang seharusnya menjadi lapisan penjaga panas di dalam tubuh akan disayat dan dibuka. Akibatnya, udara dingin dapat masuk mengenai organ-organ internal tubuh.
Sumber:Hellosehat.com
Editor:Hap