Petunjuk7.com - Hampir sebulan pasca hari raya Idulfitri 1439 Hijriah, warga Kota Pekanbaru terutama para ibu rumah tangga masih mengeluhkan kenaikan harga sembilan bahan pokok (Sembako) masih tinggi.
“Hampir sebulan pasca lebaran, keperluan pokok bukannya turun malah semakin naik. Contohnya saja harga daging ayam potong masih bertahan Rp30.000 per kilogram,” kata Eka (35) ibu rumah tangga di Jalan Taman Karya Pekanbaru.
Eka mengaku sejak naik hari raya lalu sampai saat ini harga ayam potong masih bertengger di Rp30.000 per kg.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Pekanbaru Ingot Achmad Hutasuhut membenarkan, dari data pencatatan harga tiap hari yang dilakukan petugas ke pasar tradisional mendapati beberapa harga barang keperluan pokok yang tidak diatur oleh pemerintah seperti daging sapi, ayam potong, telur, cabai keriting, ayam kampung, tomat, sayuran dan sebagainya masih relatif mahal.
“Untuk barang tersebut masih berlaku hukum pasar antara permintaan dan suplai dan kita pemerintah tidak bisa intervensi,” kata Ingot.
Berbeda dengan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, daging beku, terigu ada pengendalinya yakni Badan Urusan Logistik Riau (Bulog). Pemerintah bahkan telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk itu semua.
Padahal, menurut Ingot, dari pantauan pasar barang-barang yang tidak diatur pemerintah HET-nya tersebut stoknya lancar dan tersedia, cuma sambung dia pihaknya tidak tahu pasti apa penyebab kenaikan dan bertahannya harga sejumlah keperluan itu.
Ingot menilai bisa saja faktor penyebab bertahannya harga produk pertanian asal Sumatera Barat dan Sumatera Utara tersebut akibat beberapa hal.
Bisa cuaca yang buruk membuat produksi pertanian dan ternak di sentra penghasil menurun, sementara permintaan tetap akhirnya harga naik. (R.Hermansyah/Kominfo)